JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, kasus Covid-19 mengalami kenaikan satu bulan atau 38 hari setelah libur Lebaran 2022.
"Ada kenaikan kasus Covid-19, baik kasus harian maupun kasus mingguan, pada hari ini sejumlah 558 setelah hari ke-38," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).
Syahril mengatakan, berkaca pada gelombang kasus Covid-19 setelah libur Lebaran 2021, kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada hari ke-27 setelah Lebaran.
Baca juga: Kemenkes: 4 Pasien Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Divaksinasi Lengkap
Sementara itu, kenaikan kasus Covid-19 juga terjadi setelah libur Natal tahun 2021 pada hari ke-24.
"Begitu pun kalau kita lihat kasus Covid-19 di DKI Jakarta betul juga ada kenaikannya setelah hampir sebulan setelah lebaran maupun setelah pasca nataru," ujar dia.
Meski demikian, Syahril mengatakan, kondisi Covid-19 saat ini masih terkendali. Hal itu ditandai denga angka positivity rate di bawah 5 persen dan transmisi komunitas yang rendah.
"Positivity rate kita 1,15 persen sementara standar WHO di bawah 5 persen, transmisi komunitas di indonesia masih rendah 1,03 per 100 ribu per minggu, sementara Level 1 oleh WHO di bawah 20 kasus," tutur dia.
Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Meningkat 31 Persen di Indonesia, Ini 9 Faktor Pemicunya
Lebih lanjut, Syahril mengatakan, kasus tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate) di bawah 5 persen dan kasus kematian per minggu di bawah 1 persen.
"Angka-angka ini menujukkan kita semua walaupun ada kenaikan kasus setelah Lebaran 1 bulan ini, tapi angka-angka standar yang diberikan WHO kita masih dibawah standar semua," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.