Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik soal Candi Borobudur, Luhut: Jangan Cari Popularitas dengan Serang Saya

Kompas.com - 09/06/2022, 14:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak tidak asal mengkritiknya soal kenaikan tiket naik stupa Candi Borobudur.

Luhut mengatakan, rencana kenaikan tiket yang ia utarakan bukan kemauannya sendiri tetapi didasari studi dan data.

"Jadi jangan cari, mohon maaf Bapak Ibu, cari popularitas dengan nyerang saya, Pak. Saya ini hanya pelaksana saja, Pak," kata Luhut dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (9/6/2022).

"Percayalah, saya enggak akan lakukan yang di luar anu Pak, semau-mau saya, semua yang saya kerjakan basisnya studi Pak, basisnya data," kata dia.

Baca juga: Luhut Sebut Pertemuannya dengan Ganjar Tak Bahas Politik

Luhut menyampaikan, kementeriannya turut terlibat dalam persoalan tiket Candi Borobudur untuk mengintegrasikan masalah yang menjadi kewenangan lintas kementerian itu.

Ia mencontohkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki kewenangannya masing-masing.

"Jadi ya ada ya, kadang-kadang maaf teman-teman Bapak Ibu juga yang langsung kritik saya, nembak enggak tahu masalahnya. Jadi kalau boleh mohon lain kali telpon saya aja pak, masalahnya apa sih," ujar dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Capai 500 dalam 3 Hari Terakhir, Luhut Khawatir

Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa kondisi Candi Borobudur mulai rusak.

Namun, ia mengakui bahwa pemerintah sepakat menunda wacana menaikkan tiket stupa Candi Borobudur setelah menuai kritik dari banyak pihak.

"Karena ribut-ribut semua ya sudah deh tunda saja dulu deh, nanti kita pelajari. Tapi, Bapak Ibu sekalian saya laporkan, Borobudur tuh turun Pak, dan sudah mulai rusak," kata Luhut.

Baca juga: Sebelum Borobudur Ada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com