JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, ia tidak dapat menoleransi kerugian negara dan masyarakat yang disebabkan ego sektoral lembaga.
Jokowi meminta semua lembaga pemerintah mulai mengesampingkan ego sektoral.
"Saya ingatkan lagi saya tidak bisa menoleransi, mentolerir terjadinya kerugian negara, terjadinya kerugian masyarakat yang disebabkan oleh ego sektoral dan ego lembaga kita, " ujar Jokowi dalam sambutannya pada puncak acara Gugus Tugas Reforma Agraria 2022 (GTRA Summit 2022) di Sulawesi Tenggara, Kamis (9/6/2022), sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Sudah setop, cukup, setop, persoalan dimulai dari sini, semuanya harus membuka diri," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Saya Minta Semua Lembaga Pemerintahan Saling Terbuka, Bersinergi
Oleh karena itu, Presiden meminta semua lembaga pemerintahan saling terbuka dan bersinergi.
Jokowi pun meminta semua pejabat di pusat dan daerah mendukung keterbukaan itu.
"Saya ingin tegaskan lagi permintaan saya pada seluruh pejabat pusat maupun daerah, seluruh kementerian dan lembaga pusat dan daerah, semua lembaga pemerintahan ini harus saling terbuka, harus saling bersinergi tetapi real. Ini pada tataran pelaksanaan," kata Jokowi.
"Kalau di forum rapat itu (dikatakan) wah kita harus terbuka, kita harus terbuka, praktiknya tidak. Itu yang kita sering lemah di situ. Sekali lagi, semua lembaga pemerintah harus saling terbuka dan saling bersinergi," ucap dia.
Baca juga: Saat Megawati dan Jokowi Menjawab Kabar Renggangnya Hubungan Mereka...
Kepala Negara pun menekankan, di dalam reforma agraria, ada kebijakan satu peta.
Kebijakan ini dibuat untuk meruntuhkan ego sektoral lembaga.
"Kita mengenal kebijakan satu peta. Harus semuanya mengikuti ini, harus mendukung ini, kalau sudah satu peta itu enak banget," ujar dia.