Sebelum Borobudur ada, kita sudah menjadi bangsa dengan kultur pembelajar. Mengirimkan anak-anak bangsa belajar hingga Nalanda saja sudah memperlihatkan di negeri sendiri pun ada tempat-tempat belajar terlebih dahulu.
Salah juga bila mengira hanya Nalanda tujuan belajar pada masa-masa sejak sebelum Borobudur ada itu. Sudjoko mengingatkan, kampus Nalanda hanya menampung tak lebih dari 10.000 pelajar. Pada rentang waktu yang sama, ada banyak kampus ternama lain juga di dunia.
Kalau pada suatu masa sebelum Borobudur ada saja kita pernah jaya, masak sekarang tidak bisa?
Kalau belajar dan mendalami ilmu sudah menjadi bagian dari kehidupan bangsa ini sejak sebelum Borobudur ada, mengapa tak kita lanjutkan dan kembali kita berjaya dengannya?
Tabik.
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Catatan: Artikel harian Kompas yang dikutip dalam tulisan ini dapat diakses penuh publik melalui layanan Kompas Data.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.