JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Lina Alexandra mengungkapkan, sepanjang 2021, terdapat 1.221 isu terkait dengan insiden kekerasan kolektif di Indonesia.
Data tersebut didapatkan dari dataset Peringatan Dini Kekerasan Kolektif di Indonesia yang diluncurkan hari ini, Rabu (8/6/2022).
"Pada tahap awal, di tahun 2021 ada total 1.221 isu insiden kekerasan kolektif di Indonesia, frekuensinya cenderung terus meningkat setiap tahun," ujar Lina dalam acara peluncuran yang ditayangkan secara daring di YouTube resmi CSIS.
Baca juga: Atasan Pukul Bawahan di Kantor Pajak Bekasi, Ditjen Pajak: Tidak Ada Toleransi pada Kekerasan
Sebagai informasi, kekerasan kolektif adalah tindak kekerasan yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap individu atau kelompok lainnya.
Untuk mendapatkan data tersebut, CSIS mengumpulkan data dari pemberitaan 75 surat kabar online.
Berdasarkan data yang sama terlihat, pada kuartal I 2021, terjadi 206 insiden kekerasan kolektif di Tanah Air.
Sementara pada kuartal IV di tahun yang sama, jumlah kekerasan kolektif meningkat menjadi 370 insiden, atau meningkat lebih dari 70 persen.
"Lonjakan terjadi karena kekerasan main hakim sendiri di bulan Agustus, sedangkan lonjakan pada bulan Oktober disebabkan oleh peningkatan kekerasan berbasis identitas," jelas Lina.
Baca juga: Apa Kabar Satuan Tugas Anti Kekerasan Seksual di Kampus?
Adapun secara geografis, insiden kekerasan kolektif paling banyak terjadi di Jawa Timur. Sepanjang 2021, terdapat 178 insiden kekerasan kolektif di Jawa Timur, disusul Jawa Barat, Papua, Sumatera Selatan, dan Jakarta.
Sementara, bila dilihat dari jumlah korban jiwa, peringkat tertinggi adalah Papua dengan 176 korban jiwa.
Lina pun menjelaskan, sebagian besar kekerasan kolektif yang terjadi pada 2021 merupakan kekerasan berskala kecil.
Hal tersebut berdasarkan pada jumlah korban per insiden yang rata-rata hanya 1,15.
"Secara total, kekerasan kolektif pada tahun 2021 menyebabkan 194 kematian, 1.111 korban luka. Rata-rata hanya 1,15 korban per insiden," jelas Lina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.