KOMPAS.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dan perjanjian kerja bersama (PKB) di Makassar, Selasa (7/6/2022).
Perjanjian kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya Kemendesa PDTT dalam mempercepat pembangunan desa-desa di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pihaknya terus menggalang kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mempercepat pembangunan desa di seluruh Indonesia.
“Salah satunya dengan kampus dan perguruan tinggi yang ada di berbagai di tanah air,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Indonesia-Malaysia Teken MoU Perlindungan PMI, Jokowi: Jangan Berhenti di Atas Kertas Saja
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai acara penandatanganan MoU dan PKB di Kampus UNM, Kota Makassar, Selasa, (7/6/2022).
Gus Halim mengatakan, UNM merupakan salah satu kampus penting di Sulsel.
Apalagi, kata dia, banyak kegiatan akademik dari UNM berfokus pada aktivitas desa, baik berupa penelitian, kuliah kerja nyata (KKN), maupun kegiatan akademi lainnya.
“Artinya basic pemahaman terkait dengan persoalan desa-desa di Sulsel khususnya telah dimiliki oleh civitas akademika UNM,” jelas Gus Halim.
Baca juga: UGM Bantu Kemendesa Atasi Persoalan Desa
Menurutnya, modal dari UNM tersebut sangat berharga jika ditunjang dengan program maupun kebijakan dari Kemendesa PDTT. Hal ini bertujuan agar aktivitas akademik UNM benar-benar memberikan kontribusi bagi percepatan pembangunan desa di Sulsel.
Lebih lanjut, Gus Halim mengungkapkan bahwa desa merupakan episentrum pembangunan di Indonesia.
Saat ini, sebut dia, sekitar 91 persen wilayah Indonesia ada di desa. Data dari Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) menyebutkan, dari sisi kependudukan, ada 71 persen penduduk Indonesia yang tinggal di desa.
"Artinya, kita mampu melakukan percepatan pembangunan di level desa dengan upaya semaksimal mungkin," ujar Gus Halim.
Baca juga: Gus Halim Ajak Mahasiswa Berkompetisi Jadi Kepala Desa
Upaya maksimal itu, lanjut dia, termasuk siap dalam menghadapi tantangan yang sangat bervariasi, mulai maju, mandiri, tertinggal, dengan segala sumber daya yang beragam, mulai yang pintar sampai buta huruf.
Pada kesempatan tersebut, Gus Halim mengatakan, Kemendesa PDTT bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan target pembangunan desa berdasarkan data Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.
Sinergi itu, kata dia, salah satunya dilakukan dengan perguruan tinggi yang tergabung dalam forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.