Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.219 Jemaah Haji Asal Indonesia Tiba di Tanah Suci

Kompas.com - 08/06/2022, 07:16 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima dari tujuh kloter jemaah haji gelombang pertama asal Indonesia telah tiba di Bandara Internasional Madinah, Arab Saudi.

Total jemaah haji dari lima embarkasi yang sudah tiba di tanah suci mencapai 10.219 orang.

"Gelombang pertama jemaah haji Indonesia berlangsung lancar," demikian laporan jurnalis Kompas TV Nitia Anisa langsung dari lokasi, Rabu (8/6/2022) waktu setempat.

Sebagian besar maskapai yang membawa jemaah tiba di bandara pada dini hari.

Setelah melewati proses imigrasi dan bea cukai untuk pemeriksaan bagasi, jemaah menunggu sebentar di paviliun tunggu untuk selanjutnya diberangkatkan menuju hotel-hotel di wilayah Markaziah.

Baca juga: Jemaah Haji Waspada Telapak Kaki Melepuh akibat Suhu Panas di Arab Saudi

Setelah menempuh perjalanan panjang, jemaah yang baru tiba diimbau untuk memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing.

"Apalagi dalam kondisi perut kosong dan kurang istirahat," kata Nitia.

Adapun Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana sebelumnya mengatakan, hingga kini, tercatat ada dua jemaah calon haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji (KKI) Madinah.

Budi mengatakan, satu orang dirawat karena menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan satu jemaah menderita kaki melepuh akibat suhu panas Arab Saudi.

"Dan jemaah haji wafat tercatat satu orang berasal dari JKT1 atas nama Suharti Rahmat Ali binti Haji Rahmat," kata Budi dalam konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Kemenkes: 2 Jemaah Haji Sakit di Arab Saudi, 1 Orang Meninggal Dunia

Budi mengatakan, pemerintah bertanggung jawab melakukan badal haji bagi jemaah yang meninggal dunia.

"Kami tegaskan kembali bahwa pemerintah bertanggung jawab membadal haji seluruh jemaah haji yang sudah berangkat dari rumahnya dan wafat sebelum pelaksanaan wukuf," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pihaknya masih memantau kondisi pasien yang dirawat di KKI Madinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com