Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Anggap Masa Kampanye 75 Hari Terlalu Singkat: Harusnya Setahun

Kompas.com - 07/06/2022, 16:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah menilai, masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selama 75 hari terlalu singkat.

Menurut Fahri, masa kampanye semestinya berlangsung selama satu tahun penuh agar masyarakat dapat mengenal calon presiden yang akan mereka pilih secara lebih jauh.

"Sedikit (masa kampanye 75 hari), harusnya setahun itu, biar keliling. Kita pengin tahu orang ini siapa, orang enggak jelas mau jadi presiden," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Fahri berpendapat, masa kampanye harus diperpanjang demi memberi ruang bagi para calon untuk bertukar pikiran mengenai gagasan yang mereka bawa pada pemilu.

Baca juga: DPR dan KPU Sepakat, Masa Kampanye Pemilu 2024 Berlangsung 75 Hari

Menurut Fahri, negara semestinya memberi ruang bagi para calon berdebat melalui saluran televisi maupun kampus-kampus supaya mereka tidak hanya muncul di kertas suara.

"Kalau momen di mana pertukaran pikiran nya itu disedikitkan gitu, ya yang banyak nanti orang tukar hadiah, bansos, oleh-oleh, baliho dan sebagainya," kata Fahri.

Di samping itu, Fahri mengatakan, partainya masih berfokus untuk sukses dalam Pemilihan Legislatif 2024 mendatang ketimbang memikirkan sosok calon presiden yang akan diusung.

Dengan nada bercanda, Fahri menyebut dirinya layak untuk menjadi seorang presiden, tetapi tidak mempunyai cukup uang walau memiliki mandat dari rakyat.

"Masa saya enggak pantas jadi presiden? Cuman enggak punya uang, tapi punya mandat rakyat itu yang penting, mandat rakyat yang penting, makanya lebih baik kita fokus di legislatif dulu," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan DPR telah menyepakati masa kampanye Pemilu 2024 selama 75 hari.

Baca juga: Komisi II DPR: Masa Kampanye Pemilu 75 Hari Dimulai 28 November 2023

Hal itu disepakati setelah pertemuan antara pimpinan DPR, pimpinan Komisi II DPR, dan komisioner KPU pada Senin (6/6/2022) kemarin.

"Durasi masa kampanye ditetapkan, disepakati, akan dilaksanakan 75 hari. Sehingga diharapkan pendistribusian logistik bisa dilaksanakan KPU sehingga sesuai tahapan dan jadwal yang telah disepakati," ujar Ketua DPR Puan Maharani, Senin.

Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsan megnatakan, masa kampanye Pemilu 2024 akan dimulai pada 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari 2024. yAdapun hari pemungutan suara akan jatuh pada 14 Februari 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com