Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompasianer Yon Bayu

Blogger Kompasiana bernama Yon Bayu adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Tantangan Puan Maharani Menuju Capres 2024

Kompas.com - 07/06/2022, 13:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENGAPA begitu sulit menaikkan elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi dalam bursa calon presiden 2024?

Angka kecenderungan terpilihnya dari survei sejumlah lembaga selalu di kisaran angka satu persen. Sungguh ironi mengingat Puan memiliki semua prasyarat yang dibutuhkan bagi seorang calon presiden (capres).

Mari kita lihat keunggulan prasyarat yang dimiliki Puan untuk menjadi capres. Pertama, tentu DNA-nya sebagai anak dan cucu presiden.

Puan putri sulung Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri dan cucu Presiden Pertama Soekarno. Sedang bapaknya, almarhum Taufik Kiemas adalah mantan Ketua MPR (2009-2013).

Bisa dibilang, darah politik Puan sudah mengalir sejak dalam kandungan. Kiprah Puan di dunia politik terentang sejak muda.

Kedua, anak ketua umum dan pengurus teras partai politik (parpol) terbesar yang telah tiga kali memenangi pemilu (1999, 2014, 2019).

Sejak Megawati mendeklarasikan PDI Perjuangan 14 Februari 1999 dan menjadi ketua umum sampai sekarang, Puan selalu berada di lingkar dalam kepengurusan partai. Saat ini Puan memegang jabatan ketua DPP.

Ketiga, siapa yang meragukan pengalaman politik Puan? Masuk ke DPR 2009, Puan sudah dipercaya memegang posisi ketua fraksi PDIP (2012).

Kemudian menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Kabinet Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (2014-2019).

Puan menduduki jabatan ketua DPR setelah PDIP memenangi Pemilu 2019. Prestasi ini cukup mentereng karena menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga legislatif yang kini beranggotakan 575 orang dari 9 partai (fraksi).

Artinya, pengalaman politik Puan sudah lengkap baik di eksekutif maupun legislatif. Tidak banyak politisi yang memiliki kelebihan seperti Puan Maharani.

Namun mengapa elektabilitasnya justru masih tertinggal jauh dibanding Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sering diposisikan sebagai rival Puan dalam perebutan perahu PDIP untuk Pemilihan Presiden 2024.

Kita tidak menafikan seringnya hasil survei berbeda dengan real count. Terlebih banyak lembaga survei yang merangkap sebagai konsultan politik.

Tetapi mengabaikan hasil survei, terlebih yang dirilis lembaga survei nonpartisan seperti Litbang Kompas, juga tidak bijak dan cenderung emosional.

Ada beberapa faktor mengapa elektabilitas Puan masih berkutat di papan bawah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com