Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN Sebut Nasdem Berpotensi Berkoalisi dengan Demokrat jika AHY Tak Ditawarkan sebagai Capres

Kompas.com - 07/06/2022, 12:50 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi antara Partai Nasdem dan Partai Demokrat dinilai bisa terbentuk jika Agus Harimurti Yudhoyono ditawarkan sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, daya tarik Ketua Umum Ketua Umum Partai Demokrat itu masih kurang jika menawarkan diri sebagai kandidat calon presiden (capres) untuk Partai Nasdem.

“Untuk Partai Nasdem dan Surya Paloh kalau yang ditawarkan (Partai Demokrat AHY capres) itu agak ketinggian, mengingat nama-nama yang sudah beredar duluan (sebagai kandidat capres) posisinya lebih kuat ketimbang AHY,” papar Firman pada Kompas.com, Selasa (7/6/2022).

Ia mencontohkan berbagai nama yang muncul untuk bursa capres di Nasdem adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: SBY dan Surya Paloh Bertemu, Demokrat- Nasdem Dinilai Berpotensi Bentuk Poros Capres Baru

Sebab tiga nama itu terus berada di puncak elektabilitas sebagai capres berdasarkan hasil berbagai lembaga survei dan memegang jabatan publik.

“Tapi potensi kerja sama koalisi terlihat akan dibangun jika posisinya AHY sebagai cawapres. Terbuka peluang (koalisi) lebih besar di situ,” sebutnya.

Firman pun berpandangan dua tokoh sentral parpol itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Surya Paloh dapat berkoalisi asalkan sama-sama realistis dan merasa nyaman.

“Realistisnya adalah berat dong (mencalonkan AHY capres) dan nyamannya masih ada peluang negosiasi di situ, artinya sejauh (Partai Demokrat) tidak mengusulkan (AHY) capres mungkin pihak Nasdem bakal consider (mempertimbangkan),” ungkap dia.

Di sisi lain, Firman menduga SBY pun tak memaksakan kehendak agar anak sulungnya mesti jadi kandidat capres.

Baca juga: Nasdem-Demokrat Belum Ada Tanda Koalisi, Pengamat: Kalau Tidak Segera, Bisa Disalip Partai Lain

“Karena hitung-hitungan SBY ini bakal the next five years, yang penting (AHY) dimunculkan dulu di ruang publik, diberi kesempatan, karena ini belum waktunya untuk AHY,” imbuh dia.

Diketahui SBY dan AHY mengadakan pertemuan dengan Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2022).

Berbagai pihak menilai pertemuan ini merupakan langkah politik kedua parpol untuk menjajaki kerja sama.

Pasalnya baik Partai Demokrat maupun Partai Nasdem mesti berkoalisi untuk bisa mengusung capres dan cawapresnya dalam Pilpres 2024.

Apalagi, Partai Nasdem bakal melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mulai 15 hingga 17 Juni mendatang.

Dikutip dari Kompas.id, Ketua DPP Nasdem Teuku Taufiqulhadi menyebut Rakernas bakal menjaring figur-figur potensial sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Naik Turun Hubungan SBY-Surya Paloh dan Sinyal Koalisi Demokrat-Nasdem pada 2024

Setelah berbagai nama capres potensial muncul, Taufiqulhadi mengungkapkan pihaknya baru akan fokus untuk membangun koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com