Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walubi Usul Candi Borobudur Dikelola dengan Konsep Wisata Religi Buddha

Kompas.com - 07/06/2022, 08:01 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Publikasi Dewan Pimpinan Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Rusli Tan, mengusulkan supaya pengelolaan kegiatan pariwisata di Candi Borobudur dikemas dalam bentuk wisata religi. Menurut dia itu adalah cara paling bijak mengingat tujuan awal pembangunan Candi Borobudur merupakan sebagai sebuah tempat ibadah bagi umat Buddha di dunia.

"Kalau bisa jadi wisata religi, seperti di Arab gitu lho, seperti gereja yang ada di Eropa. Pasti ramai. Itu pasti masyarakat sekitar mendapatkan passive income luar biasa. Stimulasi ekonominya pasti bagus," kata Rusli saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Rusli mengakui selain memiliki manfaat perekonomian bagi masyarakat di kawasan sekitarnya, Candi Borobudur yang dibangun di masa Dinasti Syailendra pada abad ke-9 Masehi juga mempunyai nilai sakral bagi umat Buddha. Sebab, kata dia, tujuan awal pembangunannya adalah untuk melakukan peribadatan.

"Dari seluruh dunia umat Buddha datang ke Candi Borobudur untuk sembahyang, karena itu adalah tempat yang paling paling tinggi spiritualnya," ujar Rusli.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Tegaskan Tak Terlibat Penetapan Harga Tiket Naik Candi Borobudur Jadi Rp 750.000

Rusli menyatakan keberatan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan tarif bagi wisatawan dalam negeri sebesar Rp 750.000 untuk naik ke stupa Candi Borobudur.

Selain terkesan melakukan komersialisasi, walau dibantah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, gagasan itu dinilai akan menimbulkan persoalan baru bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan pariwisata di Candi Borobudur.

"Itu dibangun untuk agama, bukan tempat wisata awalnya. Kebetulan terlalu indah jadi banyak yang mau kunjungi. Itu kan dapat hoki namanya," ucap Rusli yang juga Ketua Umum Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia (LKBI).

Rusli mengusulkan, jika pengelolaan kegiatan wisata di Candi Borobudur diarahkan ke wisata religi, maka sebaiknya perlakuannya harus sesuai dengan tata cara umat Buddha.

"Pengelolaannya harus mengerti. Jangan pengelolanya yang enggak mengerti. Kalau saya lihat kurang mengerti ya. Karena mungkin bukan agama Buddha," ucap Rusli.

"Jadi nuansa Buddha-nya harus kental, seperti masjid, gereja, pura. Harus ada nuansanya. Jadi enggak bisa hanya untuk komersial begitu," lanjut Rusli.

Baca juga: Pimpinan DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang Harga Tiket Candi Borobudur

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana menaikkan tarif untuk turis lokasi buat naik ke stupa Candi Borobudur belum diputuskan. Sebab, hal itu bakal dibahas oleh Presiden Joko Widodo pada pekan depan.

“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan," jelas Luhut dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana dilansir pada Senin (6/6/2022).

"Rencana tarif tersebut belum final. Akan dibahas dan diputuskan Presiden minggu depan," lanjutnya.

Luhut memastikan rencana kenaikan tarif untuk turis asing menjadi 100 Dollar AS tidak akan berubah. Begitu pula tarif untuk pelajar tetap sesuai rencana yang sebelumnya disampaikan, yakni Rp 5.000.

Sementara untuk sekedar masuk ke kawasan Candi, tarifnya juga tetap di angka Rp 50.000 seperti saat ini.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga Tiket, Pimpinan Komisi X: Masih Banyak Opsi untuk Proteksi Borobudur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com