Jenderal Dudung "Video Conference" dengan KSAD Australia, Ini yang Dibahas

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menggelar video conference dengan KSAD Australia Letnan Jenderal Richard Burr, Jumat (3/6/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Dudung mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara TNI AD dan Angkatan Darat Australia.

“Di bawah kepemimpinan Letnan Jenderal Richard Burr hubungan kedua Angkatan Darat antara Australia dengan Indonesia berjalan positif dan menguat dengan dilaksanakannya sejumlah program kerja sama,” kata Dudung dalam keterangan tertulis, Jumat sore.

Adapun sejumlah program kerja sama tersebut berupa pertukaran pendidikan, logistik, dan pengadaan.

Baca juga: KSAD Tak Toleransi Prajurit yang Terlibat Kasus Kerangkeng Manusia Langkat

Kemudian bidang latihan dan operasi berupa Latihan Bersama (Latma) Rhino Ausindo, Wirajaya Ausindo, dan pengiriman personel Angkatan Darat Australia pada Latma Garuda Shield pada bulan Agustus 2022.

Dudung juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Panglima Divisi I Angkatan Darat Australia Mayor Jenderal Scott Winter ke Indonesia pada tanggal 24-27 Mei 2022.

Selain itu, Dudung juga mengucapkan terima kasih atas undangan untuk mengikuti Land Forces Conference yang akan diselenggarakan di Brisbane, Australia, pada 4-6 Oktober 2022.

Pada kesempatan tersebut, Dudung juga mengucapkan selamat memasuki masa purnatugas kepada Richard Burr yang akan memasuki pensiun.

Baca juga: Ketika KSAD Bercanda Menggunakan Bahasa Tetun dengan Veteran Timtim...

Ia berharap hubungan yang telah terjalin di antara kedua Angkatan Darat akan semakin kokoh dan solid demi keamanan di kawasan.

“Saya berkeyakinan siapa pun nanti pimpinan panglima Angkatan Darat Australia yang baru (terpilih) ke depan, akan semakin mempererat hubungan antara Angkatan Darat Australia maupun Angkatan Darat Indonesia,” ungkap dia.

“Mudah-mudahan kedekatan ini merupakan kekuatan bagi kita untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan ancaman yang timbul yang akan mengganggu kedua belah negara,” imbuh dia.