JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Markas Besar TNI diminta untuk mencari solusi jitu terkait persoalan keberadaan para perwira tanpa penugasan (non-job).
Sebab, jika hal itu dibiarkan maka akan terjadi penumpukan perwira yang berdampak terhadap penurunan kinerja dan membebani anggaran pertahanan.
"Penting juga kiranya, Kementerian Pertahanan dengan Mabes TNI dan tiga matra untuk juga mencari formulasi yang tepat menyelesaikan problem perwira non-job," kata pengamat pertahanan sekaligus Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas, dalam keterangan kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022).
Menurut Anton cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi persoalan penumpukan perwira tanpa jabatan adalah melalui penataan program pemisahan dan penyaluran (sahlur), serta pensiun dini bagi perwira non-job.
"Dengan begitu, beban biaya rutin bisa terurai secara bertahap," ujar Anton.
Baca juga: Prajurit TNI di Perbatasan Indonesia-Malaysia Gagalkan Penyelundupan 13,6 Kg Sabu
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 123,44 triliun dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2023 yang disusun Kementerian Keuangan.
Sebanyak 4 dari 6 program utama Kementerian Pertahanan untuk 2023 terkait dengan urusan pembinaan, manajemen, hingga soal kesejahteraan prajurit. Perinciaannya adalah sebagai berikut:
Baca juga: Daftar Lengkap 12 Perwira Tinggi TNI AL yang Naik Pangkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.