Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kekhawatirannya soal Masa Depan Indonesia, Megawati: Kalau Aku Sudah Enggak Ada, Terus Piye Yo?

Kompas.com - 01/06/2022, 17:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri merasa khawatir dengan masa depan bangsa Indonesia.

Pasalnya, Mega menilai saat ini Indonesia terlalu menikmati berada di zona nyaman.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertema "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta" yang disiarkan secara daring dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Rabu, (1/6/2022).

Baca juga: Di Hadapan Para Rektor, Megawati: Banyak Orang Pintar, tapi Menjual Negaranya

Mula-mula Mega mengungkapkan kebiasaan dirinya yang sering berdiskusi dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto soal kondisi bangsa.

"Saya suka baca, ngobrol sama sekjen saya. ini kok bangsaku kayaknya sudah terlalu nikmat dengan zona nyaman lho, To (kepada Hasto)," ujar Megawati.

Lalu ia ungkapkan rasa khawatirnya jika suatu hari dirinya sudah wafat dan tidak bisa lagi memberikan sumbangan pemikiran untuk Indonesia.

"Aku sudah khawatir ae lho nanti suatu saat aku kalau sudah enggak ada terus piye yo? (saya sudah khawatir saja nanti kalau saya sudah tidak ada, lalu bagaimana ya?)," demikian lanjut Mega mengutip obrolannya bersama Hasto.

Baca juga: Mahfud MD: Pancasila adalah Kesepakatan Luhur

Dalam kesempatan itu, Mega pun mengingatkan jangan sampai Indonesia terseret arus dunia.

Sehingga sudah selayaknya terus berkehidupan dengan berlandaskan ideologi Pancasila.

"Jangan kita melupakan Pancasila hanya gara-gara dibuat Bung Karno," tegasnya.

Megawati juga meminta para rektor agar memperhatikan kurikulum yang bisa menjaga pelaksanaan ideologi Pancasila.

Tujuannya agar generasi muda memahami bangsa Indonesia ada karena Pancasila.

Baca juga: Mengenal Ende, Kota Sejarah dan Tempat Peringatan Hari Lahir Pancasila

"Jadi bagaimana bapak-bapak rektor supaya ini dapat menjadi sebuah kurikulum yang mau tidak mau harus diutarakan supaya anak didik kita tahu bangsa ini terbentuk karena adanya Pancasila, itu perekat bangsa," katanya

Megawati mengaku pernah bicara dengan Menteri Pendikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim yang menyusun kurikulum.

Megawati mengingatkan pudarnya upacara bendera setiap hari Senin di sekolah.

"Apakah masih ada semangat heroik. Saya ingin cita-citakan Indonesia Raya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com