Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana Dukung Anies Jadi Capres, Pengamat Nilai Nasdem Sedang Berhitung Betul

Kompas.com - 30/05/2022, 18:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno berpandangan, mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden dapat menjadi pertaruhan bagi Partai Nasdem.

"Kalau Anies misalnya tetap akan didukung secara serius oleh Nasdem, Nasdem bersikukuh mencalonkan Anies, tentu ini menjadi perjudian yang cukup luar biasa," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Adi beralasan, Nasdem merupakan partai nasionalis yang basis pemilihnya adalah pendukung Presiden Joko Widodo maupun mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca juga: Nasdem Bisa Gandeng 3 Partai Ini untuk Usung Anies, tapi Diprediksi Bakal Rumit

Sementara itu, Anies merupakan pesaing Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Adi, kondisi tersebut dapat membuat Nasdem ditinggal oleh pemilihnya bila bersikukuh mengusung Anies.

"Ketika Nasdem berusaha merangkul Anies, pada saat yang bersamaan ada ancaman migrasi dari pemilih-pemilih Nasdem yang selama ini cukup loyal terhadap Jokowi dan Ahok," ujar Adi.

Ia pun berpandangan, Nasdem sedang berhitung betul soal untung dan ruginya jika ingin mengusung Anies sebagai calon presiden.

Ia mengatakan, bisa saja Nasdem mengambil risiko kehilangan suara pada pemilihan legislatif (pileg) tetapi meraih kemenangan di pemilihan presiden (pilpres).

Di samping itu, ada kemungkinan pula Nasdem kehilangan pendukung pada pileg karena mengusung Anies sebagai capres, tetapi Anies juga tidak menang pada pilpres.

"Makanya di situlah kalaupun toh terpaksa harus mengusung Anies, berkurang pilegnya tapi pilpresnya menang, kan harus begitu, itu yang saya sebut perjudian yang tidak mudah," kata Adi.

Baca juga: Soal Anies Berpeluang Diusung Nasdem Jadi Capres, Hasto Ingatkan Ada Syarat Pencalonan Presiden

Ia juga menilai, belum ada kepastian Nasdem bakal mengusung Anies karena pengurus Nasdem di daerah juga menyebut nama lain untuk dijagokan, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Panglima TNI Jenderal (TNI) Andika Perkasa.

"Internal elite Nasdem sekalipun masih setengah-setengah soal Anies, belum ada kalimat yang tunggal soal Anies. Prediksi saya soal kemungkinan, Nasdem akan bertaruh dengan para pemilihnya yang selama ini anti terhadap Anies dan loyal terhadap Jokowi dan Ahok," ujar dia.

Adapun Partai Nasdem akan menggelar rapat kerja nasional pada Juni 2022.

Agendanya, menghasilkan tiga nama calon presiden yang akan diserahkan kepada Ketua Umum Partai Nasdem.

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai Nasdem A Effendy Choirie mengatakan, Anies merupakan sosok yang dominan muncul dalam bursa capres di internal Nasdem.

"Ada Anies Baswedan. Nama Anies memang lebih dominan. Kemudian, ada nama Panglima TNI Andika Perkasa, Erick Thohir, ada nama Ganjar. Itu dari luar kader Partai Nasdem," kata Effendy kepada Kompas TV, Kamis (5/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com