JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, sebanyak 60,4 persen responden menilai penyelenggara mampu menjamin adanya pengawasan pada proses Pemilu 2024 dengan adil dan transparan.
Penelitian ini dilakukan Litbang Kompas selama periode 5-9 April 2022 di 34 provinsi.
"Tiga per lima bagian responden juga menilai penyelenggara mampu bekerja optimal dalam pengawasan dan menjaga transparansi di setiap rangkaian tahapan pemilu," kata peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla dikutip dari Harian Kompas, Senin (30/5/2022).
Sementara itu, 33,5 persen responden menilai penyelenggara tak mampu menjamin adanya pengawasan pada proses Pemilu dengan adil dan transparan.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 73,3 Persen Responden Yakin Penyelenggara Pemilu Dapat Kerja Optimal
Di samping itu, ketika ditanya mampu atau tidakkah penyelenggaraan Pemilu menunjukkan kinerja terbaiknya dalam menyusun Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) ataupun Peraturan Bawaslu, hasil survei menunjukkan, sebanyak 72,2 persen menilai penyelenggara mampu menunjukkan kinerjanya dengan menyusun PKPU ataupun Peraturan Bawaslu.
Adapun sebanyak 19,6 persen responden menilai penyelenggara tak mampu menunjukkan kinerjanya dalam menyusun PKPU.
Kemudian, saat ditanya mampu atau tidakkah penyelenggaraan Pemilu menunjukkan kinerja terbaiknya dalam membenahi persoalan teknis seperti keserentakan, distribusi logistik, beban kerja petugas dan lainnya dengan optimal, sasil survei menunjukkan bahwa 64,6 persen responden menilai penyelenggara mampu membenahi persoalan teknis tersebut.
Baca juga: KPU Anggarkan Alat Pelindung Diri Rp 4,6 Triliun untuk Pemilu 2024
Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data pendapat melalui telepon. Sebanyak 504 responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi berhasil diwawancara.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Dengan menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian ± 4,37 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.