Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2022, 09:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut akan memindahkan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batuporon, Bangkalan ke Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Alasan strategis pemindahan ini untuk memudahkan daya jangkau Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang mencakup Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, dan Selat Lombok.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, Lanal Batuporon kurang strategis karena berhadapan dengan Komando Armada (Koarmada) II.

Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 30 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia

“Karena itu, akan dihibahkan lahan oleh PT Garam untuk lokasi pembangunan Lanal Sumenep, memerintahkan Lantamal V Surabaya untuk mengecek seberapa strategisnya tempat tersebut untuk dibangun Lanal,” kata Yudo saat berkunjung ke Sumenep, Minggu (29/5/2022).

Selain itu, pembangunan Lanal Sumenep juga tak lepas karena aspek perekonomian di wilayah Sumenep. Sehingga kondisi tersebut dibutuhkan pengamanan laut yang memadai.

Adapun rencana pembangunan Lanal Sumenep sendiri telah dimulai dengan adanya validasi organisasi internal TNI AL.

Yudo mengingatkan supaya keberadaan Lanal Sumenep lebih dulu masuk dalam kategori lanal tipe C.

Sebagai informasi, lanal tipe C dapat memberi ruang bagi kapal-kapal TNI AL untuk melaksanakan bekal ulang administrasi logistik.

Dengan demikian, KRI yang melaksanakan patroli bisa bersandar di Lanal Sumenep untuk melakukan bekal ulang.

Sejalan dengan beroperasinya lanal tersebut, nantinya bisa ditingkatkan menjadi lanal tipe B.

Yudo menegaskan, wilayah Sumenep merupakan jalur strategis untuk pelayaran nasional maupun internasional.

Baca juga: KSAL Minta Komandan Kapal Perang hingga Lanal Asah Kemampuan Tempur

Hal ini tak lepas karena di Laut Jawa hampir setiap hari terjadi pelayaran yang sangat padat.

Tak hanya itu, wilayah Sumenep juga tak jauh dari Selat Sapudi yang menjadi jalur bagi kapal-kapal asing, termasuk kapal selam maupun lintas laut.

“Sehingga perlu pengamanan sangat ketat dan kehadiran Angkatan Laut akan mengamankan pulau-pulau di sekitar Madura, karena TNI AL juga memiliki kewenangan menegakkan hukum dan menjaga perairan yurisdiksi nasional,” tegas Yudo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertamina Hadirkan PLTS untuk Dukung Pengelolaan Sampah TPS3R di Desa Adat Kedonganan

Pertamina Hadirkan PLTS untuk Dukung Pengelolaan Sampah TPS3R di Desa Adat Kedonganan

Nasional
Latihan Perang ASEAN Dalam Konteks Geopolitik Indonesia

Latihan Perang ASEAN Dalam Konteks Geopolitik Indonesia

Nasional
Komisi III DPR Gelar 'Fit and Proper Test' Calon Hakim MK

Komisi III DPR Gelar "Fit and Proper Test" Calon Hakim MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Nasional
KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Nasional
Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Nasional
Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Nasional
Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas 'TikTok Shop' di Istana

Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas "TikTok Shop" di Istana

Nasional
Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

Nasional
Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Nasional
Berharap Dukungan Publik Lewat 'Fun Walk', Ganjar dan Anies Berjuang di 'Kandang' Lawan

Berharap Dukungan Publik Lewat "Fun Walk", Ganjar dan Anies Berjuang di "Kandang" Lawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com