Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dilamar PKS di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Pesan Presiden "Ojo Kesusu"

Kompas.com - 29/05/2022, 16:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Parisiwsata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, tidak buru-buru mengambil sikap atas rencana Patai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akan melamarnya untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sandiaga mengatakan, sikap tidak buru-buru tersebut sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo kepada dirinya.

“Saya akan memastikan bahwa proses politik itu sendiri akan ada waktunya. Jadi sesuai dengan pesan Presiden ojo kesusu (jangan terburu-buru), jadi jangan terlalu buru-buru,” kata Sandiaga usai menghadiri Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Cari Jodoh untuk Pemilu 2024, Sekjen PKS: Pak Muhaimin, Pak Anies, Pak Sandi Jangan Kaget kalau Dilamar

Selain itu, Sandiaga mengatakan bahwa Jokowi telah berpesan kepada dirinya untuk fokus terhadap jabatan yang diembannya.

Bahkan, kata dia, Jokowi telah menyampaikan pesan berkali-kali kepada dirinya agar berkonsentrasi dalam membangkitkan perekonomian masyarakat.

“Jadi proses politik akan ada sekitar bulan September 2023, tapi sampai ke sana kita tetap fokus dalam tugas kita yang sangat berat ini karena masyarakat sangat menghadapi keadaan yang perlu empati dari seluruh pejabat publik,” kata Sandiaga.

Baca juga: Anies Baswedan Disambut Gemuruh Teriakan Presiden Saat Hadiri Milad Ke-20 PKS

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan, pihaknya tetap fokus membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat dan memastikan perekonomian masyarakat segera bangkit.

Ia juga tak ingin kehilangan fokus dalam membangkitkan perekonomian masyarakat apabila masuk dalam pusaran politik untuk Pilpres 2024.

“Jangan terlalu nanti akhirnya hilang fokus mulai masuk ke pusaran kontestasi demokrasi dan akhirnya tugas yang diemban yang diamanahi kepada kita tidak terkelola dengan baik,” kata Sandiaga.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam acara peringatan ulang tahun atau milad ke-20 yang dihadiri belasan ribu anggota dan simpatisan PKS di Istora Senayan Jakarta, Minggu, (29/5/2022).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam acara peringatan ulang tahun atau milad ke-20 yang dihadiri belasan ribu anggota dan simpatisan PKS di Istora Senayan Jakarta, Minggu, (29/5/2022).

“Jadi terus diingatkan oleh presiden dan ini juga pesan yang sama kita dapatkan dari tokoh-tokoh bangsa,” imbuh dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengku partainya tengah mencari jodoh untuk diusung maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan Aboe dalam acara peringatan ulang tahun atau milad ke-20 yang dihadiri belasan ribu anggota dan simpatisan PKS di Istora Senayan Jakarta, Minggu, (29/5/2022).

“Siapa tahu, siapa tahu, pas kumpul-kumpul begini ada yang berjodoh di 2024,” ucap Aboe saat mengisi sambutannya.

Baca juga: Soal Anies Berpeluang Diusung Nasdem Jadi Capres, Hasto Ingatkan Ada Syarat Pencalonan Presiden

Dalam acara ini, hadir Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo, dan Sandiaga Uno.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi, Ketua KPU Hasyim Asyari, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Kita enggak tahu nih siapa yang kita pinang di depan mata ‘gadis mana yang paling cantik’. Jadi Pak Bagja (Ketua Bawaslu) mohon maaf, ini kita lagi cari jodoh-jodoh aja, sambilan ya,” ucap Aboe.

“Pak Muhaimin kalau dilamar jangan kaget-kaget, Pak Anies, Pak Sandi, atau siapapun, Pak AHY, moga-moga ada jodoh, mungkin di sini kita bikin pertemuan perjodohan dalam waktu awal-awal,” lanjutnya.

Ucapan Aboe itu pun disambut gemuruh tepuk tangan dan teriakan anggota dan simpatisan PKS di lokasi acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com