Dalam pelatihan pembesaran lele, peserta mendapatkan materi berupa cara menyiapkan kolam budi daya, memilih benih, menentukan kebutuhan pakan, mengukur kualitas air, mengidentifikasi hama dan penyakit, serta memanen ikan.
Baca juga: Langkah Konkret Kementerian KP untuk Wujudkan Smart ASN
Sementara untuk pelatihan diversifikasi olahan, peserta diberikan pengetahuan soal sanitasi dan kebersihan pengolahan hasil perikanan, penanganan ikan, serta pembuatan olahan hasil perikanan dalam bentuk surimi, mi, dan nuget.
Sebelum pelatihan pembesaran lele dan diversifikasi olahan dilaksanakan, BPPP juga melaksanakan Pelatihan Pengembangan Usaha Olahan Ikan bagi Masyarakat di tiga tempat di Jawa Timur, yakni Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.
Acara yang diselenggarakan oleh BPPP Banyuwangi pada 19-20 Mei 2022 itu diikuti oleh 300 peserta yang berasal dari tiga wilayah tersebut.
Saat itu, para peserta dilatih untuk membuat beragam olahan perikanan, di antaranya jalangkote, cordon bleu, sosis solo, dan wonton.
Baca juga: Pengembangan SDM Berkualitas Penting untuk Jawab Krisis Pangan, Energi, dan Iklim Global
Adapun pelatihan di Jawa Timur merupakan inisiasi anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar. Ia mengatakan, olahan produk ikan harus sesuai dengan bahan lokal yang dapat berdampak pada ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal senada disampaikan Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati. Ia mengajak masyarakat untuk memulai usaha di bidang pengolahan produk ikan dengan harapan produk tersebut dapat berkembang di e-commerce.
“Olahan tersebut kami dorong untuk menjadi produk dengan pengemasan yang baik dan menarik, bermerek, serta mendapat izin dari instansi terkait, ” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.