Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pencarian Anak Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aare Swiss

Kompas.com - 28/05/2022, 08:59 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (23), dikabarkan hilang saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022).

Awalnya kabar tersebut dibenarkan oleh adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman. Hingga Sabtu (28/5/2022) pagi, tim SAR dan polisi masih terus melakukan pencarian.

"Bahwa benar anak pertama kakak kami, Ridwan Kamil, yang bernama Emmeril Khan Mumtadz atau biasa dipanggil Eril mengalami musibah di Bern, Swiss, pada 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss," kata Elpi, dalam keterangan resminya, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Berbagai Upaya Mencari Keberadaan Eril, Anak Ridwan Kamil, yang Hilang di Sungai Aare, Swiss

Saat musibah itu, keluarga Ridwan Kamil sedang berada di luar negeri. Diketahui, Ridwan Kamil sedang melakukan perjalanan dinas ke Inggris bersama delegasi Pemerintah Provinsi Jabar.

Sementara, istri dan kedua anak Ridwan Kamil berada di Swiss untuk mencari sekolah untuk Eril yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

Menurut Elpi, Eril tengah berenang di Sungai Aaree, bersama adik dan kawannya. Namun saat hendak naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras dan sempat mendapat bantuan dari kawannya.

"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah," tutur Elpi.

Setelah kejadian itu, tim SAR dan polisi setempat melakukan pencarian. Pencarian terhadap Eril sempat dihentikan sementara karena hari mulai gelap dan rencananya akan dilanjutkan saat hari sudah terang.

Pihak keluarga, lanjut dia, berharap Eril dapat ditemukan segera dalam keadaan sehat.

"Kami mohon doa agar Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik. Dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam keadaan sehat walafiat," kata Elpi.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss: Orang Asing Sering Tenggelam di Sungai Aare

Pemberitaan media Swiss

Kabar hilangnya Eril diberitakan media Swiss, 20 Minuten, pada Jumat kemarin. Dalam pemberitaannya, 20 Minuten membuat judul Zuletzt in der Aare gesehen – indonesischer Tourist (23) wird vermisst (Terakhir terlihat di Aare - turis Indonesia (23 tahun) hilang).

"Seorang turis Indonesia hilang di wilayah Bern sejak Kamis (26/5/2022) pagi. Kedutaan meminta informasi keberadaan Emmeril, yang kali terakhir terlihat di Aare antara Eichholz dan Marzili," tulis 20 Minuten.

Berita yang ditulis Benedict Hollenstein itu juga menyebutkan, Emmeril Khan Mumtadz dilaporkan hilang pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 10 pagi.

Polisi Bern mendapatkan laporan bahwa tiga orang yang berenang di Sungai Aare terkena musibah.

20 Minuten kemudian mencantumkan kontak KBRI Bern dengan nomor 0786210541 apabila menemukan Emmeril Khan Mumtadz, dengan ciri-ciri usia 23 tahun, rambut hitam, tinggi sekitar 175 cm, memakai kaus biru dan celana pendek hitam.

Baca juga: Media Swiss Beritakan Eril Anak Ridwan Kamil Hilang, Pakai Kaus Biru dan Celana Hitam

Menurut juru bicara Kepolisian Bern, dua perempuan muda diselamatkan oleh warga lokal, sedangkan orang yang ketiga tidak ditemukan jejaknya.

Diberitakan juga bahwa polisi langsung melakukan pencarian di wilayah antara Eichholz dan Marzili, lokasi pria itu terakhir terlihat.

Pencarian dilakukan dengan berbagai patroli jalur udara dan darat. Lalu, tepi Sungai Aare disisir dengan berjalan kaki, dan pos-pos pengamatan didirikan di sejumlah jembatan.

Kemudian di sungai, polisi medis dan maritim bertugas melakukan pencarian anak sulung Ridwan Kamil tersebut.

Operasi pencarian masih berlangsung, tetapi diprediksi bakal tidak mudah karena air Sungai Aare sedang keruh.

Menurut Patrick Jean, Humas Kepolisian Bern, pada Jumat (27/5/2022), air Sungai Aare keruh karena lelehan salju.

Selain itu, ia juga menerangkan kepada Krisna Diantha, kontributor Kompas.com di Swiss, bahwa pencarian dengan helikopter tidak dimungkinkan karena banyak pepohonan di area sekitar sungai.

Baca juga: Mabes Polri Lakukan Koordinasi dengan Interpol Swiss Terkait Hilangnya Anak Ridwan Kamil

 

Kegiatan arung jeram di Sungai Aare, SwissDok. https://www.bern.com/en/aare-river/ Kegiatan arung jeram di Sungai Aare, Swiss

Polri ajukan yellow notice

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) juga melakukan koordinasi dengan Kepolisian Swiss terkait kasus hilangnya Eril.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, pihaknya sudah menanyakan perkembangan kejadian itu kepada pihak Kepolisian Swiss.

"Secara informal kita menanyakan melalui jalur P to P (police to police) ke pihak Swiss perkembangan penanganan hal tersebut," kata Dedi, saat dikonfirmasi, Jumat (27/5/2022).

Dedi mengatakan, Polri juga telah meminta identitas korban kepada Polda Jawa Barat. Nantinya, Divisi Hubungan Internasional Polri akan mengajukan yellow notice atau pencarian orang ke Interpol Swiss.

"Identitas korban sedang kita mintakan via Polda Jabar, untuk kita mintakan yellow notice atau pencarian orang ke Interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lainnya," ujarnya.

Baca juga: Interpol Swiss Diminta Keluarkan Yellow Notice untuk Pencarian Anak Ridwan Kamil

Selain itu, Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan kepolisian setempat.

Hal senada ditegaskan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha. Judha mengatakan, BRI Bern telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk proses pencarian.

"Upaya pencarian langsung dilakukan pada tanggal 26 Mei dengan menyusuri Sungai Aare dan akan terus dilanjutkan pada hari ini, 27 Mei 2022," kata Judha.

 

Kendala pencarian

Polisi Bern, Swiss, juga mengungkapkan dua alasan sulitnya melakukan pencarian Eril di Sungai Aare.

Saat dihubungi Krisna Diantha Akassa, kontributor Kompas.com di Swiss, pada Jumat (27/5/2022), Humas Kepolisian Bern, Patrick Jean menerangkan dua penyebab sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di sungai tersebut.

Pertama, air sungai terpanjang di Swiss itu sedang keruh karena lelehan salju. Itulah sebabnya pencarian selama enam jam belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan perahu dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan penggunaan helikopter. Lokasi tepatnya Eril hilang yakni di pusat kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss Ungkap 2 Alasan Sulitnya Pencarian di Sungai Aare

Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.

Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.

Menurut pantauan Krisna Diantha selama tinggal di Swiss, menjelang bulan Juni biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare karena belum musimnya.

Selain itu, air yang masih dingin dan keruh karena lelehan salju serta arusnya yang deras menjadi alasan lainnya.

Ia juga menyebutkan, rata-rata waktu penemuan orang yang hilang terseret arus adalah seminggu. "Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu," tutur Krisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com