Polisi Bern, Swiss, juga mengungkapkan dua alasan sulitnya melakukan pencarian Eril di Sungai Aare.
Saat dihubungi Krisna Diantha Akassa, kontributor Kompas.com di Swiss, pada Jumat (27/5/2022), Humas Kepolisian Bern, Patrick Jean menerangkan dua penyebab sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di sungai tersebut.
Pertama, air sungai terpanjang di Swiss itu sedang keruh karena lelehan salju. Itulah sebabnya pencarian selama enam jam belum membuahkan hasil.
Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan perahu dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan penggunaan helikopter. Lokasi tepatnya Eril hilang yakni di pusat kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss.
Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss Ungkap 2 Alasan Sulitnya Pencarian di Sungai Aare
Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.
Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.
Menurut pantauan Krisna Diantha selama tinggal di Swiss, menjelang bulan Juni biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare karena belum musimnya.
Selain itu, air yang masih dingin dan keruh karena lelehan salju serta arusnya yang deras menjadi alasan lainnya.
Ia juga menyebutkan, rata-rata waktu penemuan orang yang hilang terseret arus adalah seminggu. "Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu," tutur Krisna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.