Tidak ada lagi dalih “bukan ekspor tapi mengirim produksi dari pabrik di Riau ke kantor pusat di Singapura”.
Keyakinan Luhut akan mampu mengatasi persoalan minyak goreng semakin melambung mengingat ada dugaan perusahaan minyak goreng yang terafiliasi dengan bendera bisnisnya, Grup PT Toba Sejahtera.
Hanya saja dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Luhut mengaku sudah lama tidak mengurusi perusahaannya setelah dirinya masuk ke pemerintah (Kompas, 26/5/2022).
Kita menaruh harapan tinggi pada tuah Luhut. Persoalan minyak goreng benar-benar telah menjadi “teror” tidak hanya kepada masyarakat namun juga pemerintah.
Puluhan triliun rupiah uang subsidi kepada pengusaha sawit dan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak, mestinya dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur andai saja pemerintah memiliki wibawa di depan para pengusaha.
Jika ada elite partai berani menyeru kepada rakyat agar tidak cengeng, kita sangat berharap dia pun punya keberanian untuk meminta pengusaha mau sedikit menahan diri untuk tidak mencari untung gila-gilaan di tengah pandemi.
Tidak memanfaatkan ketidakberdayaan masyarakat dalam sistem perdagangan yang tidak adil.
Kekuasaan yang dimandatkan kepada pemerintah adalah untuk memastikan adanya perlindungan kepada masyarakat kecil, masyarakat yang rentan dieksploitasi dalam sistem kapitalis yang semakin mencengkeram.
Selamat bekerja, Lord Luhut!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.