BERITA mutakhir yang berkembang adalah pernyataan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto bahwa kawasan IKN Nusantara rawan serangan udara. Pernyataan ini sudah memperoleh tanggapan dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
Pernyataan Gubernur Lemhannas merupakan peringatan dini dari seorang pejabat yang memiliki kepedulian besar terhadap masalah pertahanan keamanan negara khususnya aspek pertahanan udara.
Pertahanan udara seperti juga masalah masalah kedirgantaraan pada umumnya memang kurang menarik perhatian.
Masalah kedirgantaraan atau keudaraan hanya akan menarik perhatian sebatas bila ada kecelakaan pesawat terbang dan atau pada penyelenggaraan Air Show.
Kurangnya perhatian atau minat terhadap kedirgantaraan berakibat pada banyak hal di bidang keudaraan.
Maskapai Penerbangan di Indonesia banyak yang telah bangkrut, MNA, Garuda dan lain-lain. Demikian pula dalam hal pengelolaan bandara dan atau airport di dalam negeri (internasional, domestik, sipil, militer).
Industri penerbangan, kelembagaan yang menangani kedirgantaraan dan pengelolaan wilayah udara nasional masih berhadapan pula dengan banyak tantangan.
Kesemua itu berawal antara lain dari masih kurang dan lemahnya kegiatan Research and Development dan Education and Training pada lahan kedirgantaraan.
Kembali kepada pernyataan Gubernur Lemhannas tentang rawannya IKN Nusantara terhadap serangan dari udara.
Pada hakikatnya semua titik di permukaan bumi ini telah menjadi rawan dan atau rentan atas serangan melalui udara.
Sejak kemajuan teknologi penerbangan telah memungkinkan wilayah udara digunakan sebagai medan perang, maka tidak ada satu titik pun di permukaan bumi ini yang aman terhadap serangan udara.
Tidak terkecuali lokasi IKN Nusantara. Itu sebabnya sudah seharusnya dibangun sebuah sistem pertahanan udara untuk melindungi IKN Nusantara dari kemungkinan serangan melalui udara.
Khusus tentang hal ini dipastikan sudah menjadi bagian dari perencanaan besar pembangunan IKN Nusantara.
Kembali mengulas tentang kerawanan ancaman serangan dari udara, kiranya perlu juga melihat ulang tentang serangan udara yang pernah terjadi di Pearl Harbor pada tahun 1941 dan peristiwa 9/11 pada tahun 2001.
Kejadian serangan mendadak dari udara yang dilakukan oleh armada udara Angkatan Laut Kerajaan Jepang terbilang sangat mengejutkan dan sangat memalukan.