Kendati menolak tawaran menjadi anggota Wantimpres, tak lama Buya Syafii ditunjuk Jokowi untuk menjadi ketua tim independen pencari fakta guna menyelesaikan konflik antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat itu, tim independen dibentuk untuk meredakan ketegangan di tengah masyarakat menyikapi penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Budi Gunawan oleh KPK.
Baca juga: Ahok: Buya Syafii Maarif Tauladan dalam Merawat Kebinekaan
Dua tahun setelahnya tepatnya 7 Juni 2017, Buya Syafii diamanatkan sebagai anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP).
Lembaga tersebut lantas berganti menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Buya menjadi salah satu anggota dewan pengarah sejak 28 Februari 2018 hingga akhir hayatnya.
Kepergian Buya Syafii pun meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, tak terkecuali Jokowi. Jokowi menyebut Buya sebagai Guru Bangsa.
"Selamat jalan Sang Guru Bangsa," demikian tulis Jokowi di akun Twitter resminya, @jokowi, Jumat (27/5/2022).
Jokowi menyampaikan bahwa dirinya mengenang almarhum sebagai tokoh yang selalu menyuarakan keberagaman, toleransi, hingga pentingnya Pancasila.
"Beliau adalah kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman dan selalu menyuarakan tentang toleransi umat beragama dan beliau juga selalu menyampaikan pentingnya Pancasila bagi perekat bangsa," kata Jokowi dalam sambutannya saat melayat di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta pada Jumat (27/5/2022) dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Baca juga: Memori Saat Penyerang Gereja Menyesal di Hadapan Buya Syafii Maarif...
Presiden pun mengajak masyarakat Indonesia mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik.
"Kita semua adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita akan kembali. Mari kita berdoa bersama semoga almarhum Buya Syafii Maarif diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya dan diampuni segala dosa-dosanya, aamiin ya rabbal alamin," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.