Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Buya Syafii yang Tak Sungkan Mencuci Baju dan Mimpi Terakhirnya...

Kompas.com - 27/05/2022, 15:54 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Walau dianggap sebagai tokoh bangsa yang berpengaruh, ternyata banyak sisi kehidupan Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii yang memperlihatkan dia adalah orang yang sederhana.

Akan tetapi, hal itu kini menjadi kenangan karena mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu meninggal pada Jumat (27/5/2022), dalam usia 86 tahun.

Buya meninggal pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Semasa hidupnya, seorang kolega yang bernama Erik Tauvani membeberkan sisi lain seorang Buya Syafii.

Dalam pemberitaan Kompas.com pada 31 Mei 2020, Erik memaparkan Buya Syafii dan sang istri, Nurchalifah, merupakan sosok yang mandiri dan sederhana.

Menurut Erik, mencuci baju hingga menyapu rumah adalah pekerjaan yang rutin yang dilakukan Buya Syafii saat berada di rumah.

"Sopir pribadi tidak punya, pembantu pribadi tidak punya. Walaupun sesekali meminta tetangga bantu-bantu," kata Erik.

Baca juga: Ketua PGI Usulkan Buya Syafii Maarif Bisa Dianugerahi Pahlawan Nasional

Sikap bersahaja itu, kata Erik, juga ditunjukkan Buya Syafii saat bepergian menggunakan sepeda ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, membeli obat, membayar listrik, atau pergi ke bank.

Menurut Erik, Buya Syafii memiliki prinsip pantang diistimewakan dan menjunjung tinggi kesetaraan. Misalnya sebagai contoh Buya Syafii kerap menolak ketika hendak didahulukan urutan ketika berobat ke rumah sakit, puskesmas, atau bertandang ke bank sampai mengurus paspor dan memilih antre seperti warga lainnya.

"Intinya Buya merasa semua sama, semua orang punya hak yang sama. Kultur egaliternya itu sangat kuat sehingga kalau ngantri Buya mengantre sesuai dengan nomor, tidak mau melewati," ucap Erik.

Baca juga: Muhadjir Kenang Buya Syafii Maarif: Beliau Selalu Blak-blakan Membela Saat Melihat Ketidakadilan

Selain itu, kata Erik, Buya Syafii juga aktif dalam kegiatan masyarakat di lingkungan rumahnya. Buya kerap mengikuti rapat RT hingga bersama warga berkeliling mencari hewan korban.

"Buya merasa dirinya bagian dari masyarakat dan tidak ada sekat. Buya itu rapat RT, rapat takmir, ikut tirakatan 17-an sampai malam," ucap Erik.

Mimpi terakhir Buya Syafii

Erik mengungkapkan, Buya pernah bercerita, merasa apa yang dilakukannya untuk bangsa dan negara sampai saat ini masih sedikit.

"Buya merasa seperti itu, walaupun Saya memandangnya Buya itu sudah berbuat banyak. Tapi Buya mengatakan Saya belum berbuat banyak dan belum berbuat apa-apa untuk bangsa dan negara ini," tandasnya.

Baca juga: Pekan Terakhir Hidupnya, Buya Syafii Maarif Sering Perhatikan Orang-orang Kecil

Selain itu, Erik mengungkapkan jika Buya pernah mengatakan mengenai cita-citanya. Buya ingin berbuat untuk keutuhan bangsa dan negara.

"Buya itu pernah ngendiko (berkata) di usia yang sudah sangat larut ini cita-citanya itu ingin berbuat sesuatu betapapun kecilnya untuk keutuhan bangsa dan negara. Demi keutuhan bangsa dan negara," papar Erik.

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com