"Kami, ya anak-anak Muhammadiyah, anak-anak NU, mesti menjadi keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan, itu mesti di-blend menjadi satu," ujar Antoni.
"Tiga hal yang sepertinya terpisah tapi sebetulnya dengan refleksi yang dalam, dengan kerangka berpikir yang positif, itu sangat dimungkinkan di-construct," imbuh dia.
Nilai-nilai itulah, kata Antoni, yang kemudian dikampanyekan Maarif Institute dengan menerbitkan buku dan jurnal serta menyelenggarakan seminar dan pelatihan kepada anak-anak muda.
Baca juga: Meneladan Kesederhanaan Buya Syafii Maarif, Hobi Bersepeda dan Naik KRL
Diberitakan, Syafii wafat di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Jumat pukul 10.15 WIB, setelah berjuang melawan serangan jantung.
Menurut rencana, jenazah Buya Syafii akan dimakamkan di akan dimakamkan di Pemakaman Khusnul Khotimah, Kulonprogo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.