Dia mulai dikenal di kancah internasional ketika menjadi Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh RI untuk Uni Soviet dan Polandia.
Tahun 1962, Adam menjadi Ketua Delegasi RI untuk perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat. Pertemuan tersebut menghasilkan Persetujuan Pendahuluan mengenai Irian Barat.
Baca juga: Sejarah Pemilu dan Pilpres 2009, dari Peserta hingga Hasil
Setahun setelah itu, Adam masuk ke kabinet. Ia ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan di era Presiden Soekarno.
Jabatan Menteri Perdagangan hanya diemban Adam selama setahun. Dia lama menjadi Menteri Luar Negeri, terhitung sejak 1966 sampai 1978.
Di tahun 1971, Adam bahkan sempat memimpin Sidang Umum ke-26 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tahun 1971-1972 dia menjadi Presiden Majelis Umum PBB.
Karier Adam terus moncer hingga tahun 1977 dia menjabat sebagai Ketua DPR ketujuh.
Jabatan Ketua DPR hanya Adam emban selama setahun lantaran pada 23 Maret 1978 dia diangkat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Wakil Presiden ke-3 RI, setelah Sri Sultan Hamengkubuwono IX turun tahta.
Baca juga: Sejarah Penghitungan Pemilu di Indonesia
Adam Malik mengembuskan napas terakhir di Bandung, 5 September 1984 karena kanker lever.
Atas jasa-jasanya selama hidup, pemerintah menganugerahi Adam sejumlah penghargaan, di antaranya Bintang Mahaputera kelas IV tahun 1971, Bintang Adhi Perdana kelas II pada 1973. Adam diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.