JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengapresiasi Kapolda Bengkulu Irjen Agung Wicaksono yang memutuskan untuk membebaskan 40 petani sawit yang sempat ditangkap karena melakukan panen massal di lahan sengketa PT Daria Dharma Pratama (DDP).
Irjen Agung menerapkan restorative justice atau keadilan restoratif di kasus ini.
"Kasus Mukomuko selesai dengan restorative justice. 40 tersangka dibebaskan dan statusnya sudah bukan tersangka kasus pencurian lagi," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/5/2022).
Poengky menjelaskan, sejak awal Irjen Agung berjanji akan mengupayakan penyelesaian kasus dugaan pencurian itu dengan restorative justice.
Menurutnya, pembebasan ke-40 petani itu merupakan sebuah langkah maju dan inisiatif.
"Kompolnas ketika berkomunikasi dengan beliau, telah meminta atensi beliau agar 40 tersangka segera dibebaskan karena mereka tulang punggung keluarga," tuturnya.
Usai bertemu Kompolnas, Irjen Agung menyampaikan akan menyetop kasus 40 petani sawit yang ditangkap dan dijadikan tersangka itu.
Kompolnas, kata Poengky, juga berharap permasalahan di luar kasus dugaan pencurian dapat diselesaikan dengan itikad baik melalui musyawarah.
Dia berharap cara penyelesaian masalah di Mukomuko ini dapat menjadi contoh di wilayah lain yang memiliki kasus serupa.
Sebelumnya, Polres Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menghentikan penyidikan 40 petani sawit yang ditangkap karena panen massal di lahan sengketa PT Daria Dharma Pratama (PT DDP), beberapa waktu lalu.
Dihentikannya penyidikan terhadap 40 tersangka itu setelah ada sepakat perdamaian antara PT DDP dan 40 petani yang disaksikan bupati serta sejumlah unsur pemerintahan lainnya.
Baca juga: Kabareskrim Sebut Kasus 40 Petani Sawit di Bengkulu Selesai lewat Restorative Justice
"Kedua belah pihak, antara masyarakat yang melakukan tindak pidana pencurian dan pihak perusahaan PT DDP sudah melakukan mediasi dan terjadi kesepakatan antara keduanya untuk perdamaian," kata Kapolres Mukomuko AKBP Witdiardi kepada Kompas.com, Selasa (24/5/2022).
"Pihak perusahaan telah mencabut laporan sehingga kami tidak melanjutkan proses hukum terhadap 40 orang yang sempat kami tahan sebelumnya," tambahnya.
Usai melengkapi berkas yang diperlukan, 40 petani itu dikembalikan ke pihak keluarga pukul 19.32 WIB, Senin (23/5/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.