JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyoroti soal Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan yang turun tangan mengurus masalah minyak goreng.
Deddy menilai, hal ini menggambarkan pemerintahan yang tidak efektif. Sebab, persoalan minyak goreng seharusnya mampu diselesaikan menteri terkait, yakni menteri perdagangan.
"Ini kan seolah-olah pemerintah tidak efektif. Kalau memang dianggap menterinya tidak becus, ya sudah ganti saja," ujar Deddy saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Antisipasi Penumpukan Pembeli Minyak Goreng Curah Subsidi, Pedagang Terapkan Pemesanan Pakai Kupon
Deddy menyampaikan, persoalannya bukan mengenai sistem dan mekanisme, melainkan pada pelaksanaan, pengawasan, dan penguasaan sawit yang bermasalah.
Padahal, pemerintah sudah membentuk satgas minyak goreng hingga satgas pangan untuk mengurus minyak goreng.
Deddy menyadari bahwa penunjukan Luhut untuk mengurus minyak goreng merupakan hak Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden.
Namun, Deddy merasa Luhut sudah memegang terlalu banyak jabatan.
"Bagi kami, pertama Pak Luhut sudah terlalu banyak jabatanya. Yang kedua, harusnya dikembalikan ke rel sesuai undang-undang, urusan menyediakan bahan pokok rakyat berada di Kementerian Perdagangan. Kita melihat bahwa sering Pak Luhut menangani persoalan," tutur dia.
Baca juga: Beli Minyak Goreng Harus Tunjukkan KTP, Warga Bekasi: Agak Menyusahkan
Akibatnya, kata Deddy, timbul rumor negatif mengenai pemerintahan saat ini.
"Tujuannya untuk apa? Agar citra pemerintahan tidak tercemari. Bukannya kami menuduh Pak Luhut, faktanya bahwa dugaan adanya kedekatan menjadi beban bagi Jokowi," kata Deddy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.