JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Invenstasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjadi sorotan setelah mengaku diberi tugas baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhut mengatakan, dia diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi permasalahan itu. Hal itu diungkapkan Luhut dalam Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 GAMKI secara virtual, yang ditayangkan melalui YouTube Gamki Balikpapan, Sabtu (21/5/2022).
"Tiba-tiba Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak tiga hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng," kata Luhut.
Menurut Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi, Luhut bakal berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sedangkan dalam urusan teknis juga akan melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), bahkan Kejaksaan Agung untuk pengawasan.
Baca juga: Daftar Panjang Tugas Luhut Selama Kepresidenan Jokowi, Kali Ini Urus Ketersediaan Minyak Goreng
Keputusan Presiden Jokowi memberikan tugas untuk mengurus persoalan minyak goreng kembali membuka ruang perdebatan baru tentang sosok Luhut. Sebab sebelumnya dia juga diberikan sejumlah posisi dan tugas dari Jokowi, sehingga membuat dia mendapat beragam julukan.
Sejumlah kalangan pun mempertanyakan mengapa Jokowi sangat mengandalkan Luhut buat mengurus beragam persoalan, yang terkadang tugasnya di luar fungsinya sebagai Menko Marves.
Berikut ini sejumlah julukan tidak resmi yang disematkan kepada Luhut berdasarkan pernyataan sejumlah narasumber:
1. Super minister
Politikus Gerindra Ferry Juliantono pernah berpendapat Luhut merupakan tangan kanan Jokowi. Ia menilai Luhut merupakan sosok atau aktor penting di balik setiap kebijakan Presiden Jokowi karena banyak mengurus berbagai hal dengan tupoksi yang beragam.
Menurut Ferry, Luhut sering melontarkan pernyataan yang berada di luar tugas pokok dan fungsinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Hal itu membuat banyak pihak juga menjuluki politisi senior Partai Golkar itu sebagai "super minister".
"Sejak periode pemerintahan Presiden Jokowi, banyak langkah yang dilakukan Pak Luhut di luar ranah kementerian. Jadi memang orang melihat dia super minister atau berperan penting atau aktor penting di balik kebijakan yang dikeluarkan oleh Pak Jokowi sebagai presiden," ujar Ferry dalam acara Satu Meja bertajuk "Gerilya Sang Jenderal" di Kompas TV, Rabu (5/9/2018) malam.
Baca juga: Luhut Ditunjuk Urus Migor, Demokrat: Ada Ketergantungan Amat Tinggi Kabinet Jokowi dengan Sosok Ini
Luhut sudah pernah memberikan klarifikasi terkait hal itu. Menurut dia, posisinya sebagai menteri koordinator harus mengkoordinir kementerian yang ada di bawahnya.
“Jadi kalau orang bilang saya mengurusi semua, ya karena memang otak dia keliru. Kalau kamu menyelesaikan satu, kamu harus koordinasi dengan kementerian yang lain," ujar Luhut di kantornya, 9 Desember 2019.
2. Luhut yang superpower