JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan empat konsep resiliensi untuk menghadapi risiko bencana di dunia dalam sambutannya untuk acara The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, Rabu (25/5/2022).
"Daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ditanggung akibat bencana. Semakin tidak siap semakin besar kerugiannya," ujar Jokowi sebagaimana dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden.
"Oleh karena itu, dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction kali ini pemerintah Indonesia menawarkan kepada dunia konsep resiliensi berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi dan sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Baca juga: Daftar Panjang Tugas Luhut Selama Kepresidenan Jokowi, Kali Ini Urus Ketersediaan Minyak Goreng
Pertama, dunia harus memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana, pendidikan aman bencana, serta kelembagaan pemerintahan dan sosial yang sinergis.
Kedua, setiap negara harus berinvestasi dalam sains teknologi dan inovasi, termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi.
Menurut Jokowi, akses pendanaan merupakan isu penting yang harus ditangani secara serius.
"Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana dengan membentuk dana bersama serta penggunaan dana pembangunan di tingkat desa melalui dana desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsiagaan," ujar Jokowi.
Ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Menurut dia, selain mitigasi infrastruktur fisik seperti dam, pemecah ombak, waduk dan tanggul, infrastruktur hijau, seperti hutan mangrove, cemara udang di pantai, dan vetiver untuk anti-longsor serta pembangunan ruang terbuka hijau harus menjadi bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur.
"Perlindungan pada masyarakat kelompok rentan yang bertempat tinggal di wilayah berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian serius," kata Jokowi.
Baca juga: Kenapa Indonesia Rawan Bencana?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.