"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini."
Kalimat ini dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Lontaran Jokowi ini langsung disambut meriah peserta Rakernas. Beberapa relawan Projo bahkan ada yang meneriakkan nama Ganjar Pranowo.
Selain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, Ganjar memang hadir di acara ini.
Kalimat "mungkin yang kita dukung ada di sini" dianggap sebagai restu dan dukungan Jokowi untuk gubernur Jawa Tengah ini.
Pasalnya, Ganjar memang digadang-gadang menjadi salah satu calon yang berpeluang maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Tak hanya relawan Projo, sebagian kalangan juga menilai lontaran Jokowi tersebut sebagai kode keras, sinyal dan bentuk dukungan.
Jokowi dianggap sengaja melontarkan kalimat tersebut di hadapan para relawan Projo dan Ganjar Pranowo. Apalagi, selama ini Jokowi dikenal sangat berhati-hati.
Meski menjadi perbincangan dan memicu perdebatan, kode atau sinyal yang dikirim Jokowi ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan.
Pasalnya, selama ini Jokowi dan Ganjar memang dianggap cukup dekat. Selain sama-sama kader PDI Perjuangan, dua orang ini juga kerap terlihat bersama di sejumlah acara.
Hasil survei berbagai lembaga terkait bursa capres juga menempatkan Ganjar sebagai salah satu tokoh dengan elektabilitas tertinggi selain Prabowo Subianto.
Selain itu, menurut survei Ganjar juga dianggap sebagai sosok yang paling pantas menjadi penerus Jokowi dibandingkan tokoh-tokoh dari partai lain.
Puan Maharani yang notabene kader PDI Perjuangan dan anak Megawati Soekarnoputri juga dinilai tak bisa senafas dengan Jokowi.
Selain diarahkan ke para relawan, Jokowi juga dianggap tengah mengirim sinyal ke partai-partai pendukungnya.
Jokowi seolah ingin menegaskan sikap politik dan posisinya terkait sosok yang akan ia dukung untuk maju dalam Pilpres 2024 nanti.
Jokowi ingin memberi opsi apakah partai-partai yang selama ini mendukungnya akan tetap setia atau berbeda suara.
Idealnya, Jokowi tak hanya sekadar mengirim kode, namun langsung menyebut nama. Ini dilakukan agar tak memicu spekulasi dan salah memahami lontaran Jokowi ini.
Namun, sikap Jokowi yang tak tegas dan tak lugas ini bisa dipahami. Pasalnya, sampai saat ini PDI Perjuangan, partai tempat Jokowi bernaung belum menentukan sikap terkait siapa sosok yang akan didukung dan diusung.
Sebagai kader, Jokowi tak ingin mendahului keputusan PDI Perjuangan sebagai sebuah organisasi.
Dan sebagai petugas partai, Jokowi tak ingin melangkahi Megawati Soekarnoputri, yang memiliki wewenang dan kekuasaan untuk memilih dan menentukan siapa capres yang bakal diusung dan didukung di Pilpres 2024 mendatang.
Apalagi, ada kesan Ganjar tak diberi ruang dan peluang oleh partai politik pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Meski, Ganjar notabene adalah kader partai ini.
Pasalnya, kuat dugaan partai berlambang kepala banteng moncong putih ini akan mengusung Puan Maharani, anak Megawati.
Karena itu, tak aneh jika PDI Perjuangan menyikapi dingin kode yang dikirim Jokowi.
Menurut PDI Perjuangan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak mengirim kode apapun karena tak ada deklarasi atau nama yang disebut Jokowi.
Selain itu, yang berhak mengajukan atau mengusung pasangan capres dan cawapres di Pilpres adalah partai politik, bukan ormas apalagi perorangan.
Benarkah Jokowi mendukung Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024 nanti? Lalu bagaimana PDI Perjuangan menyikapi manuver Jokowi ini?
Dan bagaimana nasib koalisi partai-partai pendukung Jokowi?
Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (25/5/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.