Menurut Idil, NU juga mempunyai 2 karakter yang membuat mereka menjadi sebuah ormas yang mempunyai kekuatan politik yang kuat. Karakter itu adalah NU secara struktural dan kultural.
NU secara struktural diwakili Pengurus Besar NU sebagai organisasi. Sedangkan secara kultural atau budaya adalah pengaruh NU dalam membentuk peradaban bangsa dan mewarnai khazanah Islam di dalam masyarakat.
"Maka dari itu banyak sekali masyarakat yang kemudian mengacu pada bagaimana tradisi-tradisi NU itu dikembangkan, dan tentu saja ini juga memiliki pengaruh besar sehingga mampu memberikan pundi suara bagi elite politik yang bisa mampu mendekati para kyai NU maupun juga warga Nahdliyin secara keseluruhan," ucap Idil.
Baca juga: Sorban PBNU untuk Jenderal Andika dan Peci Gus Yahya dari Hendropriyono..
Akan tetapi, kata Idil, meski NU menjadi salah satu kelompok yang sangat penting dalam perpolitikan Indonesia, tetap saja para elite politik juga harus mendekat kelompok ormas Islam lain yang ada. Contohnya seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), atau yang lainnya.
"Sekali lagi itu memberikan pengaruh yang cukup besar kepada keterpilihan para elite," kata Idil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.