Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rohidin Mersyah
Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Semangat Kebangkitan Bersama

Kompas.com - 24/05/2022, 05:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJARAH telah mencatat penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional dari hari lahirnya organisasi Boedi Oetomo atau Budi Utomo, yang merupakan titik awal munculnya semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju kemerdekaan.

Budi Utomo sebagai pioner dalam menyebarkan dan mengubah metode perjuangan masyarakat Indonesia dari sebelumnya melalui perlawanan secara fisik ke arah diplomasi.

Selain itu, Budi Utomo juga telah mengubah perjuangan yang masih bersifat kedaerahan menjadi nasional.

Dalam perkembangannya semangat organisasi Budi Utomo telah memicu munculnya organisasi-organisasi yang juga berjuang di bidang politik secara diplomatis.

Peran besar dari organisasi Budi Utomo merupakan cikal bakal mengenai kebangkitan bangsa ini berdiri untuk memperjuangkan hak kemerdekaan yang akhirnya didapatkan dengan jalan yang panjang.

Tetapi sebagai bagian dari sejarah, maka kebangkitan nasional menjadi bagian dari perjuangan yang akan terus dikenang dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia.

Kini, setelah 114 tahun berlalu dan kemerdekaan Indonesia telah dicapai, ternyata banyak tantangan lainnya yang dihadapi.

Dengan mengusung tema “Ayo Bangkit Bersama” maka peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini merupakan sebuah momen bagi kita untuk merefleksikan berbagai tantangan yang terjadi selama dua tahun terakhir dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dengan semangat besar untuk bangkit dari berbagai keterpurukan, maka kita harus terus optimis dalam usaha pemulihan ke depan.

Bangkit Bersama

Selama dua tahun terakhir kita merasakan dampak pandemi Covid-19 telah memukul telak berbagai sendi kehidupan yang dirasakan oleh semua bangsa. Semua harapan dan cita-cita telah bergeser dari target yang semula ditentukan.

Mau tidak mau kita harus menghadapi semua dengan lapang dada sehingga  harus menyusun ulang semua rencana.

Usaha pemerintah dalam menghadapi pandemi telah berhasil mengontrol penyebaran virus Covid-19.

Meskipun pada awal pandemi, PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) menuai pro dan kontra.

Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan vaksinasi sampai pada dosis ke tiga atau booster telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan.

Usaha dalam memerangi pandemi Covid-19 tentunya merupakan kerja sama yang dilakukan seluruh stakeholder terkait, pemerintah pusat sampai ke tingkat desa.

Berkat usaha bersama juga, vaksinasi massal telah meningkatkan target capaian dalam mengurangi dampak penyebaran virus dan menekan angka penularan baru serta menimbulkan imunitas terhadap virus di masa depan.

Dengan segala upaya yang telah dilakukan, kini kita sudah merasakan bagaimana program
besar dalam menghadapi pandemi Covid-19 menunjukan hasil positif dengan semakin menurunnya kasus baru.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mengarah pada pemulihan yang akan berdampak pada kembalinya aktivitas normal ke depan.

Bahkan Presiden Joko Widodo telah melonggarkan kebijakan penggunaan masker untuk beraktivitas di luar ruangan. Tentunya ini menjadi sinyal baik dalam bertransformasi dari pandemi menuju endemi.

Kebangkitan Adaptasi

Kebangkitan saat ini tentunya berbeda maknanya dengan 114 tahun lalu ketika semangat kebangkitan nasional digaungkan untuk mencapai kemerdekaan.

Saat ini tantangan persatuan dalam berbangsa telah teruji dengan pandemi Covid-19. Berbagai permasalahan yang muncul telah memengaruhi beragam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Dengan keterbatasan yang ada, maka kita dituntut untuk beradaptasi terhadap perubahan yang dipaksa untuk tujuan kebaikan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.

Adaptasi kenormalan baru telah menyebabkan perubahan dalam berbagai aktivitas keseharian kita mulai dari bekerja, belajar, bersosialisasi, beribadah dan kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan aturan yang ada.

Meskipun pada awalnya hal ini banyak menghadapi tantangan mengingat hal tersebut tidak biasa dilakukan dan tidak lengkap.

Seiring waktu kenormalan baru ini justru mendapatkan apresiasi mengingat banyak keunggulannnya dibandingkan cara konvensional.

Setelah lebih dari dua tahun pelaksanaan kenormalan baru ini, maka kita telah beradaptasi dengan berbagai cara baru yang selama ini belum terasa familiar, meskipun masih banyak kendala dan kekurangan yang terjadi.

Sebuah proses adaptasi yang awalnya bersifat memaksa telah menjadikan kita lebih kreatif dalam memanfaatkan potensi dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Dengan kenormalan baru ini juga telah terjadi kebangkitan dalam penggunaan teknologi informasi yang lebih cepat akibat dampak berbagai pelaksanaan kegiatan melalui metode daring.

Bekerja, belajar, bersosialisasi dan bertransaksi banyak yang dilaksanakan dengan teknologi informasi.

Tentunya kebangkitan dalam penggunaan teknologi informasi juga menjadi pekerjaan rumah, bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya menjadi pengguna, tetapi berperan aktif dalam mengembangkan.

Kebangkitan Masa Kini

Kebangkitan bangsa saat ini muncul dari tantangan yang jauh lebih kompleks. Kita telah memasuki kompetisi ketat antarbangsa di era globalisasi yang menuntut berbagai kesiapan, terutama penguasaan teknologi.

Apalagi dunia sedang memasuki revolusi industri 4.0. Era ini ditandai dengan berkembangnya kecerdasan buatan, penerapan teknologi nano di berbagai bidang, dan rekayasa genetis.

Selain itu kesiapan dalam sumberdaya manusia yang berkualitas dan mempu bersaing di era globalisasi harus terus dikejar mengingat begitu banyak ketertinggalan yang terjadi.

Namun dengan jumlah sumberdaya manusia produktif yang begitu besar, maka ini merupakan kekuatan baru yang harus dikelola sebaik mungkin sebagai pemain dan penguasa di segala bidang.

Potensi sumber daya manusia produktif yang besar ini harus dipersiapakan dengan baik sebagai pionir dan pelaku yang akan berkontribusi dalam membangun bangsa.

Bukan hanya menjadi target pasar besar yang memiliki nilai ekonomi raksasa, tetapi lebih dominasi sebagai produsen dan inovator.

Sekali lagi kita akan terus bangkit dalam menghadapi setiap tantangan dan perubahan yang terjadi di dunia.

Dengan aktif mengambil peran, maka ke depan akan semakin banyak kontribusi yang akan diberikan dalam membangun bangsa baik langsung atau pun tidak langsung.

Karena itu kita tidak boleh banyak mengeluh dan pesimis melihat segala tantangan. Kita juga harus terus bersemangat untuk kemajuan dan kebangkitan bersama.

Dengan semangat persatuan yang diperingati pada Hari Kebangkitan Nasional, semoga cita-cita luhur bangsa akan tercapai dengan cara terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-rotong kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, untuk tujuan mulia membangun Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com