JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1945 menyambangi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk protes dengan perubahan nama partai mereka menjadi Partai Mahasiswa Indonesia.
Parkindo 1945 menilai Partai Mahasiswa Indonesia tidak jelas.
"Partai Mahasiswa Indonesia ini menurut kami ini tidak jelas ya. Ini cacat hukum ya. Ada orang bilang siluman. Kita enggak tahu. Kok bisa terjadi itu?" ujar kuasa hukum Parkindo 1945, Finsensius Mendrofa, saat ditemui di Gedung Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2022).
Finsensius menyebut Parkindo 1945 berubah menjadi Partai Mahasiswa Indonesia secara tiba-tiba, tanpa pemberitahuan.
Baca juga: Parkindo 1945 Minta Yasonna Klarifikasi Partainya Jadi Partai Mahasiswa Indonesia
Finsensius lantas membahas anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) milik Parkindo 1945. Menurutnya, ada dua hal yang tidak boleh berubah di dalam AD/ART, yakni pembukaan dan azaz.
"Di dalam pembukaan itu, historikal mendirikan partai ini, nilai semangat filosofi. Tentu Partai Mahasiswa Indonesia ini, tidak ada kaitannya, tidak memiliki sejarah filosofi antara Partai Kristen Indonesia dengan Partai Mahasiswa Indonesia yang disahkan Kementerian Hukum dan HAM," tuturnya.
Finsensius menegaskan Partai Mahasiswa tidak memiliki kesamaan dengan Parkindo 1945. Dari sisi azaz, Parkindo 1945 memiliki 2 azaz, yaitu azaz Pancasila dan azaz Alkitab perjanjian lama dan baru.
"Pertanyaan memang Partai Mahasiswa Indonesia ini berazaz Alkitab? Apakah ini amanah dari pada founding father Partai Kristen Indonesia ini untuk berubah menjadi Partai Mahasiswa Indonesia," ucap Finsensius.
Baca juga: Kemenkumham: Partai Mahasiswa Indonesia Perubahan dari Parkindo 1945
Finsensius menegaskan Partai Mahasiswa Indonesia memiliki filosofi yang berbeda dengan Parkindo 1945. Contohnya adalah agama para mahasiswa, yang tidak mungkin beragama Kristen semua.
"Coba ditanya pada mahasiswa, memang mahasiswa cuma beragama Kristen? Kan tidak," katanya.
Dia mengaku bingung kenapa pengurus Partai Mahasiswa Indonesia memilih 'menyerobot' Parkindo 1945.
Finsensius menyarankan agar pengurus Partai Mahasiswa membuat partainya yang baru.
Maka dari itu, kata Finsensius, Parkindo 1945 meminta agar seluruh pengurus Partai Mahasiswa Indonesia meminta maaf.
Baca juga: Menyoal Sumber Dana Partai Mahasiswa Indonesia...
"Ya kita minta dengan sadar oknum-oknum pengurus di Partai Mahasiswa ini dengan sadar meminta maaf kepada kader Partai Kristen 1945 ini dan menarik diri, dan membatalkan dengan melakukan mekanisme sesuai peraturan perundang-undangan, kita minta seperti itu," imbuh Finsensius.
Untuk diketahui, Partai Mahasiswa Indonesia merupakan perubahan dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1945.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.