JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk dicalonkan sebagai calon presiden, apabila bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu, dinilai kecil.
Menurut pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia (IPI), Bawono Kumoro, di dalam koalisi tersebut masih ada nama Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang juga berkeinginan untuk maju sebagai capres.
Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu dibentuk oleh Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Dalam konteks itu, proposal diajukan Cak Imin agar ia diposisikan sebagai capres apabila PKB bergabung dalam koalisi tersebut, tentu saja sangat kecil kemungkinan," ujar Bawono Kumoro saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Baik Cak Imin maupun Airlangga, kata dia, memiliki elektabilitas yang rendah berdasarkan survei yang dilakukan IPI pada medio 14-19 April 2022. Elektabilitas keduanya berdasarkan simulasi 19 calon presiden masih berada di bawah 1 persen.
Baca juga: Nyatakan PKB Siap Masuk Koalisi Indonesia Bersatu, Cak Imin: Asal Saya Capresnya
"Dalam hal elektabilitas, Cak Imin dan Airlangga Hartarto tidak jauh berbeda," ucapnya.
Untuk dapat bertahan hingga dapat mengusung pasangan capres dan cawapres, maka Koalisi Indonesia Bersatu perlu membidik kandidat yang potensial dari sisi elektabilitas.
Kendati begitu, Bawono menilai, segala kemungkinan masih dapat terjadi. Termasuk diusungnya Cak Imin sebagai capres.
Terpisah, Founder KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan apa yang diminta Cak Imin kepada Koalisi Indonesia Bersatu sebenarnya masuk akal.
"Ya apa yang disampaikan Cak Imin sih masuk akal, dan sebagai ketua parpol wajar dia meminta posisi tawar menawar sebagi capres. Dan boleh-boleh saja," ujar pria yang akrab dipanggil Hensat itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.