JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon, mengungkapkan peristiwa yang tidak bisa dilupakan dari almarhum mantan Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris di tahun 1960-an silam.
Fadli mengatakan, kala itu, Fahmi berani melawan intel yang mengancam gerakan mahasiswa.
"Salah satu peristiwa yang tidak bisa dilupakan, Pak Fahmi itu berani waktu itu melawan intelijen di tahun 60-an, yang waktu itu mengancam gerakan mahasiswa," ujar Fadli Zon saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (22/5/2022).
Selain itu, Fadli menggambarkan Fahmi Idris sebagai tokoh yang sudah malang melintang di berbagai zaman dan berbagai bidang, mulai dari politik hingga ekonomi. Fahmi juga merupakan tokoh nasional asal Sumatera Barat.
Baca juga: Fahmi Idris Dimakamkan di Tanah Kusir, Satu Liang Lahat dengan Istri
Fadli mengeklaim sudah mengenal Fahmi Idris sejak lama.
"Seseorang yang berani, konsisten, istiqomah, dan pemegang prinsip lah gitu ya. Bahkan yang aktivis juga mengingatnya, tahun 60-an beliau juga tokoh penggerak muda dari angkatan 66 melawan komunisme," tuturnya.
Dia mendoakan Fahmi Idris husnul khotimah. Fadli berharap keluarga yang ditinggal Fahmi bisa tabah.
"Semangat hidupnya luar biasa, dan orangnya selama ini juga sangat mengayomi yang muda-muda. Kita kehilangan seorang tokoh nasional yang sangat bijak melihat situasi," kata Fadli.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, yang mewakili masyarakat Minang, merasa sangat kehilangan atas kepergian Fahmi Idris.
Boy mengenang masa-masa pada awal tahun 2000, di mana dirinya pernah bertugas bersama Fahmi Idris.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.