Tidak hanya itu, Achmad Yurianto maupun Purwo Sutopo juga memiliki ability to organize yang bisa mengantisipasi masalah di dalam maupun di luar institusi.
Mereka berdua bisa mengorganisasi kegiatan kehumasan dengan baik di Gugus Tugas Penanggulangan Covid maupun BNPB.
Semua wartawan yang pernah mengenal dan berinteraksi dengan Achmad Yurianto dan Purwo Sutopo pasti mengakui bahwa relasi dengannya sangat mudah terjalin.
Wartawan bisa mudah menghubungi kapan saja tanpa kesan jaim atau jaga image, mendapatkan sisik melik peristiwa atau berita dan menjadikan relasi antara humas dan pekerja media tidak semata “pekerjaan” saja tetapi membias hingga ke persahabatan.
Inilah yang di dalam public relations dianggap sebagai ability on get the with people atau kemampuan bergaul dan membina relasi.
Kemampuan Achmad Yurianto dan Purwo Sutopo yang bisa “berpanjang-panjang” menyampaikan media briefing hanya bisa dimiliki oleh seorang humas yang kaya dengan ide dan kreatif atau kaya dengan imajinasi.
Berbeda dengan style Menteri Sekretaris Negara Moerdiono atau Menteri Penerangan Harmoko di era Presiden Soeharto, taklimat yang diucapkan Achmad Yurianto dan Purwo Sutopo begitu lancar “mengalir” tanpa jeda.
Belum lagi, baik Achmad Yurianto dan Purwo Sutopo begitu dikenal memiliki kepribadian yang utuh dan jujur atau personality integrity yang baik sehingga mereka yang mengenalnya ataupun yang hanya berkesempatan melihatnya di layar kaca akan merasa kehilangan dengan sosok yang mumpuni ini.
Kesan baik tidak akan hilang dan selamanya akan dikenang dengan baik pula.
Kepergian Achmad Yurianto di jelang pandemi menjadi endemi mengingatkan kita semua akan jasa-jasanya yang luar biasa.
Imun kita menjadi terjaga karena kita bisa mencerna dengan baik anjuran dan perkembangan kejadian yang disampaikan.
Kita begitu kehilangan dengan sosok yang kita rindukan, pengabar wabah tanpa menakutkan. Penghilang rasa H2C atau Harap-Harap Cemas menjadi optimis untuk melawan wabah.
Pak Yuri – demikian nama panggilan yang disematkan untuk Achmad Yurianto – selamat jalan. Kami semua hanya bisa berdoa dan menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga atas jasa Pak Yuri selama ini. Sampaikan salam rindu kami pula untuk Pak Purwo Sutopo.
Baik Pak Yuri dan Pak Purwo telah meninggalkan “legacy” bagi pengembangan public relations serta ilmu komunikasi dalam arti luas di tanah air.
Menjadi humas atau juru bicara yang berhasil ibaratnya meninggalkan nilai-nilai kebaikan yang terus dituai sampai kapanpun.
Menjadi terkenal bukan tujuan dari seorang juru bicara tetapi keberhasilan menyampaikan pesan-pesan kebaikan di masyarakat.
"Penting untuk memastikan bahwa kita berbicara satu sama lain dengan cara yang menyembuhkan, bukan dengan cara yang melukai." - Barack Obama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.