Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Juneman Abraham
Psikologi Sosial & Lecturer

Menekuni psikologi korupsi, psikoinformatika, dan psikologi kebijakan publik | Psikolog sosial Universitas Bina Nusantara | Lecturer Specialist-S3, Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora, BINUS University | Ketua Kompartemen Riset & Publikasi, Himpunan Psikologi Indonesia

Dinantikan: Sayembara Desain Sosial IKN Nusantara

Kompas.com - 22/05/2022, 11:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KONFLIK agraria, dialog Pemerintah dengan masyarakat adat yang dinilai hanya melibatkan kaum elite, serta kontribusi pemindahan ibu kota sebagai bagian solutif atas berbagai masalah bangsa, merupakan isu yang mengemuka ketika Ibu Kota Negara yang baru, IKN Nusantara, sedang ramai didiskusikan dalam berbagai forum warga yang peduli.

Sayangnya, sayembara yang diadakan Pemerintah terkait IKN Nusantara selama ini berfokus pada konsep gagasan desain fisik.

Meskipun sejumlah pemenang sayembara dalam deskripsi desainnya mengikutkan kata-kata kunci 'masyarakat', 'identitas', dan 'berkelanjutan', namun tampak berhenti pada simbolisme.

Kita menantikan adanya sayembara desain psikososiokultural (psikologis, sosial, dan budaya) untuk pembangunan IKN Nusantara.

Sebuah desain yang diharapkan bukan hanya membalut desain lingkungan fisik, melainkan - lebih daripada itu - memandunya.

Desain itu tidak harus dipimpin oleh seorang psikolog, sosiolog, atau antropolog, karena yang terpenting adalah bagaimana sang pembuat desain melibatkan keahlian di bidang-bidang itu.

Ketika sebagian ekonom gusar apakah kegigihan Pemerintah membangun IKN Nusantara akan meringankan - atau justru memarahkan - permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia, sebaiknya jangan dilupakan bahwa psikologi pun pernah dinilai membawa titik cerah pada bidang ekonomi.

Yang paling monumental adalah ketika seorang psikolog sosial, Daniel Kahneman, memperoleh hadiah nobel justru pada bidang ekonomi.

Ia dianugerahi Nobel Memorial Prize in Economic Sciences pada tahun 2002, karena dianggap berjasa dalam mengintegrasikan konsep irasionalitas manusia dalam teori ekonomi modern.

Lima belas tahun kemudian (2017), Richard Thaler, seorang ekonom, memperoleh hadiah nobel yang sama berkat kontribusinya dalam ekonomi keperilakuan (behavioral economics).

Salah satu pokok pikirannya adalah bahwa persepsi - sekali lagi: persepsi - keadilan memegang peran penting dalam perilaku ekonomi.

Kiprah psikologi tersebut dapat dibawa ke konteks pembangunan IKN Nusantara. Siapapun desainer sosial budaya IKN Nusantara kelak perlu memiliki ekspertis, atau setidaknya literasi, dalam psikologi persepsi masyarakat. Ini adalah suatu aspek yang seringkali diabaikan.

Pengabaian itu terungkap dalam pernyataan seorang Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden belum lama ini, ketika ia menyampaikan bahwa etis atau tidaknya penerbitan regulasi turunan IKN Nusantara yang masih dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi cukup diukur berdasarkan fakta hukum, bukan persepsi hukum masyarakat.

Banyak persoalan IKN Nusantara yang sudah dibahas oleh para penulis dan kritikus. Dalam artikel ini, saya mengangkat dua dimensi psikologis dari pembangunan IKN Nusantara, yaitu gentrifikasi dan neuropsikologi kota.

Antisipasi Gentrifikasi

Gentrifikasi merupakan sebuah istilah yang dicetuskan oleh sosiolog Inggris bermazhab Marxis pada 1964, yang merujuk pada proses rehabilitasi dan pembangunan rumah-rumah dan properti-properti bisnis di lingkungan yang mengalami deteorisasi (pemburukan keadaan), atau di lingkungan yang dinilai tidak berkembang.

Gejala ini beriringan dengan masuknya kelas menengah dan seringkali menginduksi terjadinya migrasi dari penduduk sebelumnya (biasanya penduduk yang lebih miskin) dari pusat wilayah ke area pinggiran.

Dalam perkembangannya, gentrifikasi diringkas sebagai sebuah bentuk kebijakan perkotaan yang bersifat neoliberal, di mana terjadi arus pergerakan kapital yang disengaja ke dalam kota dengan disertai restrukturisasi industri.

Situasi tersebut menjadi objek empuk eksploitasi oleh para agen dan pengembang yang memandang diri mereka telah berjasa meningkatkan nilai dari tanah dan bangunan di lingkungan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com