Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Moral Politik di Tengah Manuver Para Menteri Jelang 2024

Kompas.com - 22/05/2022, 10:51 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah menteri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin gencar melakukan manuver politik guna menggalang dukungan menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden-wakil presiden 2024.

Hal itu bisa dilihat dari pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Idul Fitri lalu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

Setelah itu, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Di dalam kegiatan itu, Prabowo juga bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang juga anak Megawati, Puan Maharani.

Baca juga: Sibuknya Para Menteri Safari Politik hingga Sentilan Jokowi untuk Fokus Kerja

Prabowo memang salah satu tokoh yang berdasarkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei mempunyai elektabilitas yang tinggi sebagai kandidat presiden. Partai Gerindra pun menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden 2024.

Agenda silaturahmi berbalut politik juga dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Pada 6 hari setelah Idul Fitri, Airlangga menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) usai melakukan pertemuan di Widya Candra, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut dalam rangka silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1443H.ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) usai melakukan pertemuan di Widya Candra, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut dalam rangka silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1443H.

Tidak lama kemudian, Airlangga bertemu dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Sehari setelahnya diumumkan terbentuknya poros koalisi Indonesia Bersatu oleh ketiga partai itu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga hadir dalam kegiatan silaturahmi dengan mantan aktivis 1998. Dalam kesempatan itu Erick turut menyampaikan alasan di balik pemberian empat rumah kepada keluarga pahlawan reformasi atau 4 korban tewas dalam Tragedi Trisakti, yakni keluarga mendiang Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri acara halalbihalal dengan aktivis 1998 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri acara halalbihalal dengan aktivis 1998 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

Pada 9 Mei 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya tetap fokus bekerja meski tahapan Pemilu 2024 akan dimulai pertengahan tahun ini.

"Berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024 yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini, saya juga minta menteri kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama para menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Peringatan 20 Tahun Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Senin (18/4/2022).dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Peringatan 20 Tahun Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Senin (18/4/2022).

Jokowi mewanti-wanti jajarannya agar memastikan bahwa agenda-agenda strategis nasional terselenggara dengan baik. Ini supaya Pemilu 2024 dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa ada gangguan yang berarti.

"Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, pemilu terselenggara dengan baik, lancar, dan tanpa gangguan," kata Presiden.

Tergantung Jokowi

Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan, sikap Presiden Jokowi kini harus dibuktikan di tengah kondisi sejumlah menterinya yang mulai sibuk menggalang dukungan untuk kepentingan pemilu dan pilpres 2024. Yakni apakah Jokowi akan tetap mempertahankan menterinya yang lebih aktif melakukan aktivitas politik, memberi peringatan, melakukan perombakan kabinet (reshuffle).

Akan tetapi, opsi terakhir dinilai sulit terwujud karena Jokowi juga bakal membutuhkan dukungan politik supaya program-programnya berjalan di sisa masa jabatannya.

"Semuanya kembali kepada pak Jokowi sendiri. Apakah akan tetap mempertahankan menteri-menteri yang mulai sibuk kampanye dan konsolidasi partai atau sebaliknya mereshuffle mereka," ujar Ray saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Kepada Menteri-menteri Jokowi, PDI-P: Cetak Prestasi yang Diakui Rakyat, Bukan Pencitraan

Menurut Ray, jika mengharapkan kedewasaan berpolitik dari para menteri yang juga ketua umum partai politik di Indonesia untuk saat ini rasanya sulit diwujudkan. Sebab, etika politik di kalangan para elite dinilai belum mencapai tahap ideal.

"Meminta para menteri seperti ini untuk mengundurkan diri, rasanya akan sulit terwujud. Kita belum sampai pada level moral seperti ini," ujar Ray.

Diharap tegas

Menurut Ray, alangkah baik jika Jokowi membuat aturan baku untuk mengingatkan para menterinya supaya fokus bekerja, atau memilih mengurus konsolidasi politik menjelang pemilu dan pilpres 2024. Sebab menurut dia jika para menteri terlalu sibuk dengan kegiatan politik maka bisa berdampak buruk terhadap pencapaian program-programnya di masa akhir pemerintahan.

"Maka pilihannya adalah pendekatan struktural. Yakni kepala para menteri ini sendiri yang membuat ketentuan memilih jadi anggota kabinet atau beraktivitas sebagai calon presiden atau wakil presiden," ucap Ray.

Baca juga: Minta Menteri Fokus Kerja, Jokowi Dinilai Sedang Ambil Jalan Tengah

Ray mengatakan, jika Jokowi memilih bersikap tak acuh terhadap manuver politik sejumlah menterinya, maka mereka akan tetap melakukan kegiatan itu karena justru menguntungkan.

"Jadi anggota kabinet yang dengan itu akses dan fasilitas mereka lebih terbuka dan banyak, sekaligus dapat mendapuk popularitas bahkan elektabilitas sekaligus. Saat yang sama, kritik terhadap mereka akan lebih dapat dikelola dari pada misalnya mereka tidak berada di dalam kabinet," ucap Ray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com