Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Awal Yurianto Jadi Jubir Covid-19: Tak Dibantu Tim untuk Sampaikan Konferensi Pers

Kompas.com - 22/05/2022, 07:24 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

"Mereka lalu men-dubbing figurin itu ala logat bicara Pak Yuri," tutur Eggy.

Warga datang ke BNPB

Karena semakin dikenal luas, masyarakat ada yang sampai khusus datang ke Graha BNPB untuk melihat penampilan Yurianto secara langsung.

"Bahkan ada satu ibu-ibu datang meminta izin ke Arie untuk diperkenankan mengabulkan permohonan anaknya yang penyandang disabilitas, yang ingin bisa berfoto bareng Pak Yuri," kata Eggy.

"Arie mengabulkan. Maka, esoknya pun terjadi pemandangan yang sangat mengharukan. Usai jumpa pers, seorang anak disabilitas terkabul ke-inginannya berfoto bersama Pak Yuri," lanjutnya.

Permintaan foto bersama pun akhirnya berlanjut kepada warga lain.

Seorang anggota tim transkrip prescon Yurianto karena kebijakan work from home (WFH), maka dia mengerjakan tugasnya dari rumah.

Saat tugas Yurianto sebagai juru bicara berakhir, petugas transkrip sangat sedih karena belum bisa berfoto bersama.

"Berita itu akhirnya sampai ke telinga Pak Yuri. Beliau menanyakan nama dan alamat petugas transkrip itu, dan segera meluncur ke rumahnya. Staf transkrip itu pun sangat gembira. Bukan saja bisa berfoto bersama Pak Yuri, bahkan beliau sendiri yang datang ke rumahnya," jelas Eggy.

Baca juga: Achmad Yurianto, Tameng Pemerintah Tangkal Hoaks Virus Corona

Cerita lainnya datang dari para tetangga Yurianto di Bogor.

Menurut Eggy, khusus hari Sabtu dan Minggu, banyak anak-anak datang ke rumah Yuri dan duduk-duduk di depan rumahnya.

Rupanya, mereka menunggu saat-saat Yuri keluar rumah dan melaukan aktvitas rutin di pagi hari, yakni menyiram bunga atau mencuci mobil.

"Saat itulah, mereka menghambur ke depan pagar dan meminta izin masuk dan berfoto. Pak Yuri meladeninya dengan senyum ramah," ungkap Eggy.

Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Fraksi PKS Apresiasi Keputusan Jokowi Tunjuk Yurianto Jadi Jubir Penanganan Corona

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati, Yurianto meninggal dunia di RSUD Syaiful Anwar, Malang.

Sebelumnya, ia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta karena kanker.

"Meninggal di RSUD Syaiful Anwar, Malang. Sebelumnya di RSPAD Jakarta," kata Widyawati, Sabtu.

Dalam perawatannya, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan itu menjalani kemoterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com