KOMPAS.com - Sistem politik merupakan interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan dan kebijakan yang berkaitan dengan tujuan bersama.
Sistem politik memiliki suatu ukuran tertentu sejauh mana keberhasilan dan kegagalan dalam suatu sistem politik.
Sebuah sistem politik telah memiliki kapabilitas apabila telah mampu menghadapi kenyataan dan tantangannya di dalam kehidupan politik. Sehingga dengan kapabilitasnya, sistem politik mampu memiliki daya tahan terhadap perkembangan situasi politik.
Sebuah sistem politik dapat dilihat kapabilitasnya dari berbagai sudut pandang, salah satunya adalah kapabilitas simbolik.
Kapabilitas simbolik adalah kriteria kemampuan sistem politik dalam memberikan makna atau pengertian dari sebuah sistem politik kepada lingkungan di dalam masyarakat maupun di luar masyarakat.
Baca juga: Teori Interaksi Simbolik: Konsep Penting dan Asumsinya
Kapasitas simbolik dapat dibedakan dengan output simbolik, misalnya pameran kekuatan, upacara militer dan kunjungan pejabat tinggi.
Selain itu, suatu kebijakan para pejabat politik yang dikaitkan dengan keyakinan, tingkah laku, dan aspirasi masyarakat juga merupakan output simbolik. Output simbolik ini ditujukan supaya kebijakan lebih efektif.
Ukuran output simbolik dapat dilihat dari jumlah kerumunan massa yang hadir dalam sebuah acara dan tepuk tangan massa yang lama tanda setuju atas pidato pemimpin.
Sementara itu, menurunnya output simbolik terlihat dari lunturnya kewibawaan seorang pemimpin atau elite politik, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat semakin merosot.
Seorang pemimpin yang dikritik, diejek, bahkan secara ekstrim dibakar fotonya pernah terjadi di Indonesia pada masa keruntuhan rezim orde baru.
Presiden Soeharto yang semula begitu berwibawa, berkuasa, dipuja, dan sangat dipatuhi kebijakannya, setelah dijatuhkan maka caci maki dan demonstrasi menghiasi akhir masa kepemimpinannya.
Efektivitas mengalirnya simbol dari sistem politik terhadap lingkungan intra-masyarakat maupun lingkungan ekstra-masyarakat menentukan tingkat kemampuan simbolik ini.
Faktor karisma seorang pemimpin dan latar belakang sosial pejabat politik dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi peningkatan kapasitas simboliknya.
Referensi