Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kemenangan Marcos Jr di Filipina, RI Diminta Hati-hati terhadap Medsos Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 20/05/2022, 17:47 WIB
Mutia Fauzia,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diminta berhati-hati dalam menggunakan internet, terutama penggunaan media sosial menjelang Pemilu 2024.

M&E Expert for EU Governance di Filipina Ian Niccolo Tobia mengatakan, Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pemilu Filipina 2022 yang dimenangkan oleh Ferdinand Marcos Jr.

Nick Tobia yang juga merupakan pengamat demokrasi ASEAN tersebut mengatakan, kemenangan Marcos Jr didapatkan tanpa menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, FX Rudy Ungkap PDI-P Solo Sudah Panaskan Mesin Partai

 

Marcos Jr mendapatkan sebagian besar suara elektoral karena popularitasnya di media sosial seperti TikTok.

"Indonesia harus sangat berhati-hati dengan internet, dengan media sosial, YouTube, TikTok, belajar dari Macros Jr, bagaimana ia memenangkan suara tanpa berkampanye dengan mempromosikan atau merespons beragam isu yang sedang berkembang," ujar Nick dalam diskusi yang diadakan Departemen Pilitik dan Pemerintahan Fisipol UGM secara daring, Jumat (20/5/2022).

Macros Jr adalah putra mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos yang 36 tahun lalu dilengserkan dari tampuk kekuasaan dengan tuduhan memerintah secara serakah dan brutal.

Keluarga Marcos pun tak pernah meminta maaf atas kekejian di masa lampau serta menyerahkan harta yang disebut-sebut dicuri dari kas negara.

Nick mengatakan, pendukung Marcos Jr telah melakukan kampanye disinformasi melalui beragam platfrom online dalam 10 tahun terakhir.

Baca juga: SAFEnet: Dendam, Penipuan, dan Politik Jadi Motif di Balik Serangan Siber

Di sisi lain, Marcos Jr menggunakan media sosial untuk menunjukkan sosok pribadinya alih-alih berkampanye atau membahas isu-isu publik.

"Bila Anda membuka TikTok dan mencari Marcos Jr, maka yang Anda temukan adalah BBM (Bongbong Marcos) menari, menunjukkan pakaian mahal, berbelanja, atau anaknya, Alexander Marcos yang berwajah seperti aktor, dan ternyata hal-hal seperti itulah yang memotivasi para pemilih," ujar Nick.

Ia mengatakan, Indonesia perlu untuk lebih hati-hati jelang Pemilu 2024 mendatang, belajar dari Filipina dan popularitas yang didapatkan Marcos Jr dari media sosial.

Sebab, alih-alih memiliki perhatian terhadap isu publik yang berpengaruh terhadap hidup mereka, pemilih Filipina cenderung menentukan suara berdasarkan popularitas Macros yang dibangun lewat beragam bentuk media sosial.

"Anda akan melihat bagaimana disinformasi yang dibangun dalam satu dekade terakhir membuat para pemilih justru menghindari diskusi terkait isu publik karena mereka telah termakan cerita-cerita sejarah yang diputar balikkan dan terus menerus diulang," ucap Nick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com