KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Gus Halim: Pembangunan Desa Kini Ada Indikatornya, Tidak Bisa Dilakukan Segelintir Elite Desa

Kompas.com - 20/05/2022, 09:23 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa DTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, kejelasan arah pembangunan desa merupakan hal krusial untuk benar-benar menyejahterakan desa-desa di Indonesia.

Dengan kejelasan arah pembangunan desa, pemangku kepentingan di level pusat, daerah, hingga pemerintah desa tidak lagi meraba-raba apa yang harus dilakukan untuk menyejahterakan warga desa.

“Di masa lalu, pembangunan desa hanya menjadi domain segelintir elite desa dengan indikator yang hanya ditentukan oleh mereka,” ujarnya.

Dia mengatakan itu dalam Ministerial Lecture dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia : Recover Together, Recover Stronger bertajuk “Pembangunan Desa Berkelanjutan dan Kebangkitan Transmigrasi Modern untuk Kemajuan Bangsa” di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (19/5/2022).

Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu menjelaskan, kejelasan arah pembangunan desa kini terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) Desa dan didukung basis data mumpuni.

Baca juga: BUMDes di Klaten Diminta PT KAI Bayar Rp 30 Juta Per Tahun, Gus Halim Minta Keringanan

Hal tersebut pun bakal menjadi kunci percepatan capaian kesejahteraan warga desa.

“Dengan adanya SDGs Desa, pembangunan yang hanya dilakukan segelintir elite desa tidak bisa lagi dilakukan karena ada kejelasan indikator yang harus dicapai sesuai dengan keunggulan lokal desa,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Gus Halim menjelaskan, SDGs Desa merupakan pelokalan SDGs yang disusun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kemudian didasarkan pada konteks budaya 74.961 desa di Indonesia.

“SDGs Desa menjadi arah baru pembangunan desa yang memastikan kejelasan indikator untuk mengukur kemajuan desa,” ungkapnya.

Dia juga menegaskan, tidak hanya memastikan indikator capaian kemajuan desa, pembangunan desa dewasa ini harus berdasarkan pada basis data yang jelas.

Dalam 2,5 tahun terakhir, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDTT) terus melakukan konsolidasi data desa.

Baca juga: Gus Halim Ajak Jajarannya Miliki Rasa Bangga Wujudkan Cita-cita Kemendesa PDTT

Sebanyak 1.547.684 relawan diterjunkan untuk memastikan kondisi warga desa by name by address individu atau keluarga.

“Selain dari relawan, data ini juga dikumpulkan dari informasi warga desa. Dengan demikian data yang terkumpul benar-benar valid mencerminkan situasi objektif desa sehingga rencana pembangunan bisa disusun dengan target dan tujuan yang jelas,” katanya.

Dengan adanya SDGs Desa dan data valid, lanjut Gus Halim, para kepala dan sekretaris desa akan mampu merumuskan profil desa sekaligus membaca hasil 222 sasaran SDGs Desa.

Kemampuan tersebut akan sangat berguna dalam membuat rekomendasi program pembangunan sesuai kebutuhan masing-masing desa.

“Dengan demikian, pembangunan desa akan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing individu dan keluarga di masing-masing desa,” katanya.

Gus Halim menambahkan, SDGs Desa berkontribusi sebesar 84 persen terhadap Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan.

Baca juga: Gus Halim: Kehidupan di Desa Jauh Lebih Nyaman, Aman, dan Sejahtera

Laporan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjukkan, sebesar 91 persen wilayah desa dan 11 Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan berkaitan erat dengan kewilayahan desa.

"Aksi tercapainya 12 tujuan SDGs Desa berkontribusi pada 91 persen pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.

Laporan Kemendagri juga mengungkapkan, dari aspek kewargaan sebanyak 71 persen penduduk Indonesia berada di desa.

Data hasil SDGs Desa pun menjadi rujukan dan milik desa yang memuat data detail soal warga desa berbasis RT.

Data tersebut dikumpulkan 1.547.684 relawan menggunakan Dana Desa sebesar Rp 1.572.553.390.689.

Secara akumulatif, SDGs Desa level nasional mencapai 45,86 dengan capaian tujuan tertinggi sebanyak 97,96.

Turut hadir dalam kuliah umum ini Nyai Lilik Umi Nashriyah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Aisyah Gamawati, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa PEID Harlina Sulistyorini, dan Kepala i Kepala Badan Pengembangan Informasi (BPI) Ivanovich Agusta.

Baca juga: Kemendesa PDTT Siapkan Instrumen untuk Hitung Tingkat Perputaran Uang di Desa

Hadir pula Rektor UGM Panut Mulyono, Ketua Dewan Guru Besar Muhammad Maksum, Dekan Fakultas Geografi Danang Sri Hadmoko, dekan di lingkungan UGM, serta mahasiswa.


Terkini Lainnya

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com