JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Choli Qoumas meninjau kesiapan akomodasi, konsumsi, dan transportasi yang akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia.
Ia pun mencoba sejumlah sarana prasarana yang tersedia di hotel untuk memastikan kualitas layanan.
Selain itu, ia juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota yang akan menjadi sarana transportasi jemaah haji Indonesia.
Baca juga: Menko PMK: Calon Jemaah yang Belum Divaksinasi Covid-19 Batal Berangkat Haji
Ada dua hotel di wilayah berbeda yang ditinjau Yaqut.
Pertama adalah Hotel Al Khulafaa-3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jemaah.
Kedua, Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jemaah.
“Hari ini saya meninjau hotel yang akan digunakan jemaah saat di Mekkah. Saya pastikan kapasitas hotel memadai dan fasilitasnya sesuai standar kontrak. Saya lihat hotelnya bagus,” ujar Yaqut seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (20/5/2022).
Ia pun mengatakan, lift hotel yang ia coba berfungsi dengan baik meski dalam dua tahun terakhir jarang terpakai.
Di sisi lain, ia juga mengecek kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai. Selain itu, ia juga memeriksa fasilitas tempat shalat dan tempat makan.
Kepada pihak hotel, Yaqut meminta agar senantiasa menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jemaah haji. Pasalnya, durasi jemaah haji tinggal pada hotel di Mekkah cukup lama, sampai 25 hari.
Baca juga: Menag: BPIH Lebih Besar dari Bipih, Jemaah Haji Bayar Rp 39,9 Juta
Selain hotel, Yaqut juga meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad. Lokasi terminal ini melayani rute Misfalah - Jiyad.
Di sana, ia mengecek kesiapan bus antar kota dan bus selawat.
“Saya tadi sempat juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota. Busnya memang masih sangat bagus. Rata-rata keluaran baru, umur pembuatan kurang dari lima tahun dan tampak terawat dengan baik,” ucap Yaqut.
“Saya juga minta penyedia layanan transportasi agar memperhatikan AC kendaraan tetap dingin supaya jemaah tidak kepanasan, mengingat musim haji diperkirakan bersamaan dengan musim panas,” sambungnya.
Baca juga: Menag: Tidak Benar Dana Haji Digunakan untuk Bangun IKN
Terakhir, Menag meninjau kesiapan layanan katering. Menag mendatangi dapur Al Jauhara di wilayah Mekkah.
Yaqut fokus memastikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.
Ia pun meminta kepada penyedia layanan katering agar menu dan cita rasa makanan jemaah Indonesia memiliki cita rasa nusantara.
Pihak katering juga harus memastikan distribusi makanan tepat waktu, tidak terlambat.
“Alhamdulillah, secara umum sudah siap dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Kami akan terus berusaha untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia,” kata Yaqut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.