"Kalau dilihat dari eskalasi masalahnya karena ini berbeda dengan Covid-19, rasanya kita ini tidak perlu membentuk satuan tugas khusus, membentuk satgas, setelah hampir tiga minggu (kasus pertama diumumkan)," tuturnya.
Nadia menerangkan, terdapat sejumlah provinsi di Indonesia yang telah melaporkan dugaan kasus hepatitis akut.
"Paling banyak di DKI (Jakarta) ya di mana ada satu kasus probable, terus ada tujuh kasus pending," ujarnya.
Kemudian, provinsi lain yang telah melaporkan di antaranya Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Jawa Timur, dan Bali.
"Jadi kalau untuk pembentukan satgas, saya rasa tidak perlu ya karena masih sangat terbatas. Artinya, kalau kita lihat penanganan pandemi juga lebih baik," imbuh dia.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena menekankan pentingnya pencegahan agar penyakit hepatitis akut tidak berubah menjadi pandemi.
Hal itu dikatakannya setelah melihat penyakit hepatitis akut di Indonesia mirip situasi ketika pandemi Covid-19 mewabah saat periode awal.
"Karena ini seperti kita lihat ini kurang lebih mirip dengan kejadian pada saat Covid-19 awal, di mana kita berpengalaman di Covid-19, sekarang kita masuk di hepatitis akut. Mudah-mudahan kita lebih awal antisipatif dengan kejadian ini," kata Melki dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Bahas Hepatitis Akut Misterius, Komisi IX DPR Jadwalkan Rapat dengan Kemenkes
Melki mengatakan, sebelum mencegah, semua pihak perlu terlebih dulu mengenal jenis penyakit itu.
Akan tetapi, diakuinya bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes pun belum memiliki penjelasan yang cukup terkait hepatitis akut misterius.
"Karena posisi kita masih meraba-raba, tentu yang paling penting adalah pencegahan," jelasnya.
Di sisi lain, pihak Komisi IX juga akan mengundang Kemenkes beserta pemangku kepentingan lainnya dalam rapat kerja pada Senin (23/5/2022) untuk membahas hepatitis akut.
Melki berharap dalam rapat tersebut terangkum jelas bagaimana sebenarnya penyakit hepatitis akut, mulai dari cara mengenali hingga potensi ancaman.
Senada dengan Melki, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo mengajak semua pihak untuk mencegah hepatitis akut.
Namun, sebelum mencegah, dia mengimbau agar masyarakat mengenali gejala-gejala atau tanda penyakit hepatitis akut misterius tersebut.
Baca juga: Pemprov DKI Skrining Ibu Hamil untuk Cegah Kasus Hepatitis Misterius