Tujuannya agar terus disederhanakan dan dipermudah agar lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya.
Sementara itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai bahwa dibukanya ekspor minyak goreng kembali oleh Presiden Jokowi merupakan bukti bahwa ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian regulasi yang diharapkan oleh presiden.
"Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari Bapak Presiden Republik Indonesia," kata Reynaldi Sarijowan Sekretaris Jenderal DPP Ikappi dalam keterangan tertulisnya pada Kamis.
Reynaldi menilai bahwa stok minyak goreng curah belum didapati melimpah di pasaran oleh para pedagang pasar.
"Presiden mengharapkan agar harga eceran tertinggi (HET) bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional," tegasnya.
Ikappi sedianya sependapat bahwa ekspor memang seharusnya dibuka agar pendapatan negara juga tetap berjalan.
Tetapi, kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi menjadi fokus utama.
Oleh karenanya, Ikappi meminta kepada kementerian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar.
Adapun jika stok telah melimpah di pasar, pedagang berharap harga migor curah terus menurun hingga HET yang ditetapkan.
Reynaldi pun mengungkapkan, hingga saat ini harga minyak goreng masih tinggi.
"Sampai detik ini harga masih di atas Rp 17.000 di kisaran Rp 18.000 bahkan ada yang Rp 19.000 per liter," ungkapnya.
Baca juga: Ekspor Minyak Goreng Dibuka, Jokowi Janji Awasi Ketat Pasokan dan Harga di Dalam Negeri
Hal senada juga tampak di gerai Alfamart, Jalan Sukowati, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sebagaimana dilihat pada Rabu (18/5/2022).
Minyak goreng kemasan 2 liter dari berbagai merek dibanderol di harga Rp 48.000 sampai dengan Rp 51.000
Dengan kata lain, harga minyak goreng per liternya masih berkisar antara Rp 24.000 sampai Rp 25.000.
Harga ini relatif masih sama dengan harga minyak goreng yang dijual sebelum aturan larangan ekspor berlaku.
Harga yang sama juga berlaku di gerai Indomaret yang letaknya hanya berjarak sekitar 200 meter dari Alfamart.
Selisih harga minyak goreng di kedua toko ritel modern itu hanya berkisar Rp 300 sampai Rp 1.000 per kemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.