Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mata Garuda Banten
Perkumpulan Alumni Beasiswa LPDP di Provinsi Banten

Perkumpulan alumni dan awardee beasiswa LPDP di Provinsi Banten. Kolaborasi cerdas menuju Indonesia emas 2045.

Tiga Bulan Pasca-peluncuran, Apa Kabar Layanan Contact Center Disabilitas Tanah Air?

Kompas.com - 19/05/2022, 16:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Siti Musayaroh, M.Pd

PEMERINTAH Indonesia telah meluncurkan layanan contact center bernama Disabilitas Tanah Air (Dita) 143 yang ditujukan untuk para penyandang disabilitas di Indonesia.

Melalui contact center ini, pemerintah berupaya untuk memantau pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Sejak 1 Februari 2022, layanan ini sudah bisa diakses oleh masyarakat Indonesia, terutama penyandang disabilitas.

Kehadiran Dita 143 bagai angin segar bagi penyandang disabilitas saat ini mengingat masih banyak permasalahan ketenagakerjaan, sosial, aksesibilitas, pendidikan dan lain-lain di Indonesia yang masih belum ramah disabilitas.

Dita 143 dikelola oleh Komisi Nasional Disabilitas (KND). KND adalah lembaga yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas (UU Penyandang Disabilitas) dan berkedudukan sebagai lembaga pengawas eksternal dari pemerintah dan pemerintah daerah dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.

Sebanyak tujuh anggota KND telah dilantik langsung oleh presiden Joko Widodo pada 1 Desember 2022, setelah lolos tahapan seleksi yang ketat.

Di bawah Komisi Nasional Disabilitas (KND), Dita 143 menawarkan berbagai layanan kebutuhan informasi untuk para penyandang disabilitas melalui telepon, video call dan obrolan pesan WhatsApp.

Untuk mengakses layanan ini, pengguna hanya perlu melakukan panggilan ke nomor 143. Begitu terhubung, pengguna akan mendengarkan penjelasan pilihan menu.

Pengguna bisa menekan tombol satu untuk mendapatkan informasi Komisi Nasional Disabilitas, tombol dua untuk informasi hak terkait ketenagakerjaan disabilitas, dan tombol tiga untuk informasi aspirasi dan pengaduan.

Setelah tiga bulan pascapeluncuran, Dita 143 masih dalam tahap pengembangan. Dari tiga layanan yang ditawarkan, obrolan pesan WhatsApp merupakan satu-satunya contact center yang saat ini berjalan dan cukup interaktif.

Saat menghubungi 143, pengguna akan diinformasikan untuk mengirimkan pesan ke nomor 0811-1388-143 apabila ingin menyampaikan aspirasi dan pengaduan.

Pengguna diminta untuk mencantumkan identitas berupa nama, alamat surel dan nomor telepon yang bisa dihubungi saat mengirimkan pesan.

Bagaimana jika ingin berbicara secara langsung dengan operator? Untuk saat ini, pengguna belum bisa mengakses layanan berbicara secara langsung ke operator.

Hal serupa juga berlaku untuk layanan melalui video call. Sampai kapan? Belum ada infromasi terbaru hingga artikel ini ditulis.

Kehadiran Dita 143 disambut hangat oleh masyarakat Indonesia, khususnya penyandang disabilitas. Banyak penyandang disabilitas yang antusias memanfaatkan layanan contact center ini.

Bejo Riyanto, penyandang disabilitas yang berprofesi sebagai tukang sablon sekaligus Koordinator Konsorsium Pelita membagikan pengalamannya mengakses Dita 143 melalui artikelnya yang berjudul “Menilik Dita 143 dan Gagalnya Video Call dengan Idola”.

Mengutip artikel tersebut, Bejo menuturkan jika tidak semua nomor bisa terhubung dengan layanan Dita 143 saat percobaan kala itu (awal Februari 2022). Ditambah layanan panggilan 143 tidak bebas pulsa alias berbayar.

Percobaan akses Dita 143 kemudian dilakukan oleh penulis akhir bulan April, tepat tiga bulan pascapeluncuran layanan tersebut.

Tiga menit terhubung dengan layanan Dita 143, pulsa terpotong kurang lebih Rp 5.000,-.

Sebagai gambaran, waktu tiga menit hanya cukup untuk mendengarkan penjelasan pilihan menu dan mendengarkan informasi KND.

Hal ini cukup disayangkan karena untuk menakses layanan tersebut perlu menyiapkan pulsa yang tidak murah untuk layanan panggilan beberapa menit.

Sejatinya, layanan masyarakat berbasis digital (aplikasi, contact center, hotline) yang bebas pulsa berguna membantu pengguna sehingga dalam pengembangan layanan perlu mempertimbangkan status ekonomi semua orang dan mempromosikan inklusi (Makoza, 2022).

Saat ini, informasi mengenai Dita 143 tersedia di berbagai platform media sosial, yaitu @stafkhususpresiden.ay untuk Instagram dan Facebook serta stafkhususpresiden-AY untuk kanal Youtube.

Dalam penelusuran akun Instagram dan Facebook, keduanya memiliki konten yang tidak sinkron satu sama lain.

Dalam artian, unggahan di Facebook dan di Instagram memuat konten yang berbeda meskipun masih berkaitan dengan disabilitas.

Pengguna yang antusias dengan kehadiran Dita 143 terpantau menyampaikan keluhan tersebut di kolom komentar salah satu unggahan @stafkhususpresiden.ay. Tentu ini masih menjadi PR agar informasi yang disajikan bisa satu arah.

Lebih lanjut, akun media sosial yang tidak menggunakan nama Dita 143 cukup menyulitkan pengguna baru mencari informasi awal tentang layanan ini. Ditambah lagi, informasi Dita 143 belum juga tersedia dalam bentuk website.

Meski begitu, beberapa pengguna penyandang disabilitas bisa merasakan manfaat layanan Dita 143 dengan menyampaikan aspirasi, keluhan dan informasi hak ketenagakerjaan penyandang disabilitas melalui obrolan pesan WhatsApp.

Sejak Maret 2022, terpantau juga dalam akun Instagram @stafkhususpresiden.ay bahwa Dita 143 telah menyediakan informasi terkait program ekonomi inklusif yang kini bisa diakses di pilihan menu tombol tiga.

Untuk itu, informasi terkait aspirasi dan pengaduan saat ini tersedia di menu tombol empat.

Untuk mendapatkan infromasi lebih lanjut terkait program ekonomi inklusif, pengguna akan diarahkan untuk mengirim pesan ke nomor WhatsApp 0811-1388-143 disertai dengan menyebutkan nama lengkap, No. NIK KTP, alamat lengkap dan jenis disabilitas.

Setelah itu, link google formulir akan dikirimkan untuk diisi.

Program ekonomi inklusif merupakan sinergi antara Staf Khusus Presiden RI bidang Sosial Angkie Yudistia, Komisi Nasional Disabilitas (KND), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ekosistem BUMN.

Sinergi ini diharapkan mampu mewujudkan ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Dita 143 yang bertujuan untuk pemenuhan hak penyandang disabilitas memang benar adanya, terlepas dari layanan yang saat ini masih belum optimal karena masih dalam proses pegembangan.

Dalam waktu dekat, semoga Dita 143 kembali membawa angin segar bagi penyandang disabilitas dengan upgrade layanan yang lebih baik dan informasi yang bermanfaat bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

*Siti Musayaroh, M.Pd
Dosen Pendidikan Khusus, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Awardee beasiswa LPDP, alumni Universitas Pendidikan Indonesia
Pengurus Mata Garuda Banten; Ikatan Penerima Beasiswa LPDP di Provinsi Banten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com