Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek-proyek Bernilai Fantastis DPR: Habis Gorden Rumah, Terbit Pengecatan "Dome" Gedung Kura-kura

Kompas.com - 18/05/2022, 17:56 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Indra menuturkan, dome gedung DPR itu kini sudah banyak bagian yang mengelupas. Oleh karenanya, perlu dilakukan perawatan agar tidak menimbulkan keretakan pada bagian-bagian tersebut.

"Termasuk di dalamnya jamur yang itu masuk ke dalam struktur beton tersebut, sehingga kita melakukan kembali waterproofing," kata dia.

Baca juga: Anggota DPR Minta Kebijakan Lepas Masker Disosialisasikan Lebih Masif dan Vaksinasi Tetap Digencarkan

Indra mengeklaim, proyek ini diperlukan sebagai bagian dari persiapan DPR menerima tamu kenegaraan, utamanya menjelang pergelaran P20 atau pertemuan parlemen dunia di Tanah Air.

"Persiapan acara kenegaraan yang akan dilaksanakan pada 6 Agustus itu nota APBN pemerintah presiden, kemudian tanggal 5-6 Oktober itu akan ada pertemuan P20 yang dihadiri 20 kepala parlemen dunia plus undangan 20 kepala parlemen dunia. Sekitar 40 ketua parlemen dunia pada 5-6 Oktober," jelasnya.

Belum cukup

Pembatalan proyek pengecatan rumah dinas DPR mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) misalnya, menilai bahwa langkah tersebut menujukkan DPR yang masih mendengar suara rakyat.

Namun demikian, menurut Formappi, keputusan itu seharusnya diikuti oleh pembatalan proyek-proyek lain di DPR yang tak seberapa penting.

"Jika semangat efisiensi yang menjadi landasan keputusan BURT (Badan Urusan Rumah Tangga DPR) menghentikan proyek gorden, maka mestinya bukan hanya proyek gorden saja yang dibatalkan," kata Peneliti Formappi Lucius Karus kepada Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Jelang Idul Adha, Ketua DPR Minta PMK pada Hewan Ternak Ditangani Serius

Menurut Lucius, ada sejumlah proyek di DPR yang kini tengah berjalan dan minim urgensi. Misalnya, pengaspalan jalan dan pengecatan dome Gedung Nusantara.

Lucius menilai, proyek pengecatan dome yang menelan anggaran hingga Rp 4,5 miliar sulit dipahami. Sebab, rakyat menuntut supaya DPR melakukan efisiensi anggaran.

Jika proyek-proyek tak penting lain di DPR tak ikut dibatalkan, menurut Lucius, keputusan BURT menghentikan proyek gorden rumah dinas DPR sebatas untuk menyenangkan publik sesaat saja.

"Semangat penghematan anggaran sesungguhnya tak ada," ujar dia.

Lagi pula, menurut Lucius, pengecatan dome Gedung Nusantara bukan sesuatu yang mendesak. Ada banyak kebutuhan lain yang harus diutamakan DPR, utamanya yang menyangkut rakyat langsung.

Sebagai wakil rakyat, lanjut Lucius, sudah seharusnya DPR dituntut untuk berpikir sesuai dengan urutan prioritas.

Prioritas utama saat ini bukan mempercantik penampilan gedung Parlemen, melainkan bagaimana mengatasi situasi pascakrisis Covid-19 yang berdampak pada terbengkalainya banyak sektor kehidupan rakyat.

"Sebagai wakil rakyat, prioritas anggaran untuk kebutuhan rakyat itu yang mestinya didahulukan ketimbang mengurus penampilan kompleks DPR itu," kata Lucius.

Baca juga: Koalisi Dini dan Nasib Pemerintahan Jokowi

Menurut Lucius, rakyat menggantungkan harapan yang besar pada DPR. Oleh karenanya, tidak cukup hanya menghentikan proyek pengadaan gorden, tetapi juga harus diikuti proyek lain yang tidak seberapa penting.

"Jadi kalau proyek gorden dianggap tak mendesak karena memboroskan anggaran, maka seharusnya proyek dome ini juga sama saja tak pentingnya," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com