JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, saat ini belum ada pembicaraan dari pihak terkait soal penjabat (pj) Gubernur DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, nama Heru disebut paling pantas menjadi pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya selesai pada 16 Oktober 2022.
"Belum ada pembicaraan. Dan masih banyak yang mumpuni calon-calon lainnya," ujar Heru saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (18/5/2022).
Menurut Heru, biasanya pj gubernur diambilkan dari pejabat di jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Dari Kemendagri kan biasanya pj itu," lanjutnya.
Baca juga: M Taufik Anggap Heru Budi Hartono Paling Tepat Jadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menilai, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjadi sosok paling tepatren sebagai pj Gubernur DKI Jakarta setelah masa jabatan Gubernur DKI Anies Baswedan berakhir.
Politikus Senior Partai Gerindra ini memberikan empat kriteria yang menurut dia cocok sebagai Pj Gubernur DKI, dan Heru dinilai mumpuni dalam empat kriteria tersebut.
"Saya rasa tidak diragukan, Heru masuk empat syarat tadi," ujar Taufik saat dihubungi. melalui telepon, Selasa.
Keempat kriteria tersebut, pertama, memahami persoalan Jakarta dengan rekam jejak pernah menjadi pejabat di DKI Jakarta.
Kedua, punya kedekatan dengan sosok Presiden Joko Widodo. Ketiga, punya komunikasi yang baik dengan legislatif. Terakhir, memiliki kompetensi untuk memimpin Jakarta.
Baca juga: Kapolda Metro Fadil Imran Bisa Berpeluang Jadi Pj Gubernur DKI Setelah Anies Lengser
"Heru dia pernah menjadi pejabat Pemda mulai dari tingkat bawah sampai ke Kepala Badan, ada Wali Kota sampai kepala badan tingkat provinsi, artinya pemahaman soal DKI tidak diragukan.
Heru juga dinilai dekat dengan presiden Jokowi karena ikut masuk ke dalam pemerintah pusat setelah Jokowi terpilih menjadi presiden.
"Ketiga ketika menjabat di DKI dia punya komunikasi baik dengan legislatif dan itu saya rasakan, dan keempat punya kompetensi," tutur Taufik.
Sedangkan nama lain seperti Sekda DKI Jakarta Marullah Matali dinilai tak memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: Profil 3 Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan
Nama lainnya, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro tak memiliki pengalaman menjadi pejabat DKI Jakarta.